Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken baru saja tiba di Tel Aviv ketika Hamas membuat pengumumannya. AS sebelumnya telah membicarakan prospek kesepakatan, dengan mengatakan bahwa tujuannya adalah agar gencatan senjata ditandatangani pada akhir minggu.
Baca Juga: Soal Gencatan Senjata di Gaza, Kamala Harris Desak Benjamin Netanyahu!
Hamas berksieras bahwa mereka telah menyetujui usulan tersebut pada bulan Juli 2024 lalu, tetapi menyalahkan Israel karena menambahkan persyaratan baru.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mendesak kedua pihak untuk menyetujui gencatan senjata selama seminggu demi menjalankan vaksinasi massal terhadap polio di Gaza.
Militer Israel mengatakan bahwa pihaknya telah mengizinkan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, untuk membawa vaksin polio ke Gaza, dan bahwa dosis yang cukup untuk memvaksinasi lebih dari 1 juta anak akan tiba dalam beberapa minggu mendatang.
Namun, militer juga telah mengeluarkan lebih banyak perintah evakuasi, yang memaksa ribuan orang pindah lagi, dan Israel terus mengebom lokasi-lokasi di pusat-pusat populasi.
AS juga berharap kesepakatan gencatan senjata dapat mencegah Iran dan kelompok militan Lebanon, Hizbullah, menyerang Israel sebagai pembalasan atas dua pembunuhan baru-baru ini di Beirut dan Teheran.
Iran juga telah mengindikasikan bahwa mereka mungkin akan menahan "hukuman keras" yang dijanjikannya jika Israel menyetujui gencatan senjata.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Abc.net.au