Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (Ukrainian Presidential Press Service Handout via REUTERS )
INDOZONE.ID - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengaku telah melancarkan serangan ke wilayah Rusia untuk memulihkan keadilan dan memberi tekanan pada pasukan Moskow.
Perlu diketahui, Serangan mendadak dilakukan kubu Kyiv, Ukraina, ke wilayah barat Kursk, Rusia.
Pada Minggu waktu setempat, pasukan Moskow memasuki hari keenam pertempuran sengit melawan serangan terbesar Kyiv ke wilayah mereka sejak perang dimulai. Pertempuran itu membuat bagian barat daya Rusia jadi rentan, sebelum bala bantuan mulai tiba.
Otoritas Rusia bergegas mengevakuasi warga dan memberlakukan rezim keamanan ketat di tiga wilayah perbatasan pada Sabtu, setelah serangan yang menurut analis militer mengejutkan Kremlin.
Baca Juga: Zelenskiy Kunjungi Washington, Tingkatkan Dukungan AS untuk Ukraina di Tengah Perang Melawan Rusia
Belarusia, sekutu setia Moskow, juga mengirim lebih banyak pasukan ke perbatasannya dengan Ukraina, sekaligus menuduh Kyiv melanggar wilayah udaranya.
Dalam pidato video malamnya, Zelensky mengatakan, dia telah membahas operasi tersebut dengan komandan tertinggi Ukraina, Oleksandr Syrskyi. Dia pun berjanji akan merespons dengan tegas setelah Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke tetangganya pada Februari 2022.
"Hari ini, saya menerima beberapa laporan dari Panglima Tertinggi Syrskyi mengenai garis depan dan tindakan kami untuk mendorong perang ke wilayah agresor," ungkap Zelensky pada Sabtu malam.
"Ukraina membuktikan, bahwa ia benar-benar dapat memulihkan keadilan dan memastikan tekanan yang diperlukan, tekanan pada agresor," ungkapnya.
Baca Juga: Erdogan Ingin Jadi Mediator Perang Ukraina-Rusia, Kremlin: Itu Tak Mungkin
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, mereka telah menghancurkan 14 drone Ukraina dan empat rudal balistik taktis Tochka-U di wilayah Kursk, Minggu.
Selain itu, 18 drone di wilayah Rusia lainnya yang sering diserang Ukraina. Dalam sebuah pernyataan, mereka menyebut serangan darat tersebut sebagai barbar. Dia pun menegaskan, serangan itu tidak memiliki makna militer.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Reuters