Kategori Berita
Media Network
Senin, 20 MEI 2024 • 12:40 WIB

4 Fakta Jatuhnya Helikopter yang Membawa Presiden Iran Raisi

Kepala staf angkatan bersenjata Iran telah memerintahkan semua sumber daya angkatan darat dan Pengawal Revolusi untuk membantu dalam operasi pencarian dan penyelamatan.

Penyiar nasional Iran bahkan menghentikan semua program untuk menayangkan doa yang diadakan untuk Raisi di seluruh negeri.

Pada Senin (20/5) dini hari, media menampilkan tim penyelamat yang mencari di lereng gunung yang gelap gulita di tengah badai salju.

Reaksi Internasional dan Bantuan

Upaya penyelamatan Presiden Iran Ebrahim Raisi (Azin Haghighi/Moj News Agency/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS)

Negara-negara tetangga mengungkapkan keprihatinan mereka dan menawarkan bantuan dalam operasi penyelamatan ini. Gedung Putih melaporkan bahwa Presiden AS Joe Biden telah diberi pengarahan tentang kecelakaan ini.

Turki mengirimkan drone, helikopter, kendaraan, dan tim penyelamat setelah permintaan dari otoritas Iran. Uni Eropa juga menawarkan teknologi pemetaan satelit darurat untuk membantu operasi penyelamatan.

Posisi Raisi dan Situasi Politik Iran

Presiden Iran Ebrahim Raisi (Office of the Iranian Supreme Leader/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS)

Kecelakaan ini terjadi di tengah meningkatnya ketidakpuasan di Iran terkait berbagai krisis politik, sosial, dan ekonomi.

Pemerintah ulama Iran menghadapi tekanan internasional terkait program nuklir Teheran yang kontroversial, dan hubungan militernya dengan Rusia selama perang di Ukraina.

Selain itu, sejak sekutu Iran, Hamas, menyerang Israel pada 7 Oktober 2023, konflik yang melibatkan kelompok-kelompok yang bersekutu dengan Iran semakin memanas di seluruh Timur Tengah.

Baca Juga: Iran Rubah Strategi: Nuklir Bukan Lagi Energi, Tapi Senjata

Raisi, yang berusia 63 tahun, terpilih sebagai presiden pada tahun 2021 dan sejak itu telah memperketat hukum moral, mengawasi penumpasan brutal terhadap protes anti-pemerintah, dan berusaha keras dalam negosiasi nuklir.

Dalam sistem politik ganda Iran, yang terbagi antara ulama dan pemerintah, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, yang menjadi pemimpin sejak 1989, memegang kekuasaan atas semua kebijakan utama.

Banyak yang melihat Raisi sebagai kandidat kuat untuk menggantikan Khamenei. Namun, posisinya telah terganggu oleh protes luas terhadap kekuasaan ulama dan kegagalannya mengatasi ekonomi Iran yang terhambat oleh sanksi Barat.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Reuters.com

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

4 Fakta Jatuhnya Helikopter yang Membawa Presiden Iran Raisi

Link berhasil disalin!