Banjir Bandang Melanda Dubai: Curah Hujan Terbesar Selama 75 Tahun Terakhir
INDOZONE.ID - Dubai, kota yang dikenal dengan kemegahan modernnya, pada hari Kamis berjuang keras untuk membersihkan jalan-jalan yang tergenang air dan mengeringkan rumah-rumah yang terendam banjir.
Ini terjadi dua hari setelah badai terbesar dalam sejarah Uni Emirat Arab (UEA) menyebabkan curah hujan setahun penuh dalam satu hari (16/04).
Bandara Internasional Dubai, salah satu pusat perjalanan utama dunia, menghadapi kesulitan dalam mengelola tumpukan penerbangan yang tertunda, sementara banyak jalan utama masih terendam banjir.
Hujan yang turun merupakan yang terberat yang pernah dialami UEA dalam 75 tahun terakhir, mengakibatkan kerusakan signifikan dan menghentikan aktivitas di sebagian besar negara.
Baca Juga: Israel Serang Iran, Rudal Milik Israel Diluncurkan dan Dikabarkan Telah Menghantam Iran
Warga terjebak dalam kemacetan lalu lintas yang parah, terperangkap di perkantoran, dan rumah mereka yang terendam. Media sosial dipenuhi dengan gambar pusat perbelanjaan yang dibanjiri air mengalir dari atapnya.
Di Dubai, kota terpadat di UEA, gangguan lalu lintas berlanjut meskipun layanan transportasi umum telah kembali beroperasi.
Banjir Bandang Melanda Dubai: Curah Hujan Terbesar Selama 75 Tahun Terakhir
Penutupan jalan, rute alternatif, dan sebagian jalan yang masih tergenang menyebabkan kemacetan lalu lintas yang parah. Beberapa pengemudi bahkan nekat melawan arus lalu lintas untuk menghindari area yang terendam.
Jalan raya utama melalui Dubai berkurang menjadi satu jalur dalam satu arah, dan jalan utama yang menghubungkan Dubai dengan Abu Dhabi ditutup sebagian.
Baca Juga: Densus 88 Tangkap 8 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Ada yang Berperan Pendakwah Sebar Doktrin
Dalam wawancara Reuters, Jonathan Richards, seorang warga Dubai asal Inggris, menggambarkan situasinya sebagai “invasi alien".
Sementara Rinku Makhecha, warga lainnya, mengungkapkan kekecewaannya saat rumah yang baru saja ia renovasi dan pindah dua minggu lalu terendam banjir.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Reuters.com