Demi Antri Pembagian Bantuan, Lebih dari 100 Warga Palestina Tewas Di Tempat Akibat Tembakan Israel

Demi Antri Pembagian Bantuan, Lebih dari 100 Warga Palestina Tewas Di Tempat Akibat Tembakan Israel

INDOZONE.ID - Pertempuran berkecamuk di Gaza memakan korban lebih dari 100 jiwa warga Palestina tewas diserang Isrel saat menunggu pembagian bantuan kemanusiaan di Kota Gaza, Kamis (29/2).

Pejabat kesehatan Palestina melaporkan bahwa insiden ini meningkatkan jumlah korban tewas sejak dimulainya perang antara Israel dan Hamas pada 7 Oktober lalu, mencapai lebih dari 30.000 orang.

Baca Juga: Update Konflik Gaza: Korban Tewas Tembus 30.000 Jiwa

Kronologi Kejadian Penembakan

Truk bantuan Gaza di pusat penyimpanan PBB pada 21 Oktober 2023 (Reuters/Mohammed Salem)

Kantor berita Associated Press melaporkan bahwa pasukan Israel melepaskan tembakan saat warga sedang menurunkan tepung dan barang-barang kaleng dari truk bantuan.

Saksi mata menggambarkan kepanikan yang terjadi saat orang-orang berusaha melarikan diri, dengan banyak yang terluka parah.

Korban dan Kerusakan Dampak Penembakan

Perang Israel-Gaza.

Kepala Layanan Ambulans RS Kamal Adwan menyatakan bahwa puluhan atau bahkan ratusan orang tergeletak di tanah, dan tidak cukup ambulans untuk mengangkut semua korban ke rumah sakit.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan sedikitnya 104 orang tewas dan 760 lainnya luka-luka, menjelaskan peristiwa tersebut sebagai "pembantaian".

Dampak dan Respons

Perang Israel-Gaza.

Kota Gaza dan sekitarnya telah menjadi target utama serangan Israel sejak awal konflik. Meskipun beberapa truk bantuan berhasil mencapai bagian utara Gaza minggu ini, tetapi kesulitan berkoordinasi dengan militer Israel dan gangguan ketertiban umum membuat pengiriman bantuan kemanusiaan ke Palestina sulit dilakukan.

Kondisi Kemanusiaan Melalui Data PBB

PBB mengibarkan bendera setengah tiang sebagai bentuk penghormatan kepada para korban di Gaza.

PBB mencatat bahwa seperempat dari 2,3 juta penduduk Gaza menghadapi kelaparan, sementara sekitar 80% warga Gaza terpaksa meninggalkan rumah mereka untuk mencari perlindungan.