INDOZONE.ID - Lembaga Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat atau UNRWA menyebut jika sebanyak 300.000 warga yang berada di Gaza Utara terancam kelaparan.
Hal itu dikatakan Kepala UNRWA, Philipe Lazzarini seperti dikutip di akun X resmi miliknya pada Senin (26/2/2024).
"Sejak awal tahun ini (2024), setengah dari permintaan misi bantuan kami ke utara ditolak (Israel)," tulis cuitan Philipe Lazzarini, seperti dikutip Senin (26/2/2024).
Lazzarini mengungkap, jika saat ini pihaknya sulit mengakses Gaza Utara untuk pengiriman bantuan.
Menurut Lazzarini, UNRWA telah mengidentifikasi titik-titik di bagian utara Gaza yang diyakini masyarakatnya berada di ambang kelaparan.
"Setidaknya ada 300.000 orang yang tinggal di wilayah tersebut bergantung pada bantuan kami untuk kelangsungan hidup mereka," tulis Lazzarini.
Baca Juga: Protes Genosida Israel di Gaza, Anggota Militer AS Bakar Diri Sendiri hingga Tewas
Lazzarini membeberkan, bantuan kemanusiaan masih belum menjangkau warga di Gaza Utara selama lebih dari sebulan. Hal itu karena, pihaknya sulit mengakses Gaza Utara untuk pengiriman bantuan.
"Terakhir kali UNRWA dapat mengirimkan bantuan makanan ke Gaza utara pada 23 Januari (2024)," ujar Lazzarini.
"Mencegah akses berarti menghambat bantuan kemanusiaan yang bisa menyelamatkan nyawa. Dengan kemauan politik yang diperlukan, hal ini dapat dengan mudah dibalik," lanjut dia.
UNRWA mengklaim, Israel telah menunda pengiriman bantuan. Lazzarini menuturkan, seruan untuk mengizinkan distribusi makanan di Gaza di tengah-tengah bentrokan antara Israel dan Hamas telah ditolak.
Baca Juga: Parlemen Inggris Ricuh saat Bahas Gencatan Senjata di Gaza
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Al Jazeera