Israel Kepung Kota Khan Younis, Ribuan Warga Sipil Gaza Terjebak di Rumah Sakit

Sejumlah bangunan di Gaza hancur akibat serangan Israel

INDOZONE.ID - Aksi militer Israel di Gaza terus berlanjut, bahkan meningkat di beberapa kota besar termasuk Khan Younis. Ribuan Orang terjebak di rumah sakit setelah tentara Israel mengepung dan membombardir wilayah tersebut.

Pihak Israel menyebut pengepungan Khan Younis menjadi serangan terganas sekaligus terakhir, sebelum kesepakatannya dengan Hamas terjadi.

Sementara itu, pihak Hamas tengah melanjutkan diskusi mengenai gencatan senjata pada Selasa hingga Rabu (24/1/2024). Namun, media Israel menyebut kedua belah pihak belum menemukan titik temu dari kesepakatan itu.

Menurut laporan The Guardian, peristiwa ini terjadi beberapa titik, yakni rumah sakit utama Al-Aqsa, Nasser, dan Al-Amal. PBB menyebut keadaan ini membuat warga sipil kesulitan untuk melarikan diri.

Bangunan yang dikelola PBB untuk 800 pengungsi di Gaza hancur diserang tank Israel, dan menyebabkan sembilan orang tewas serta 75 orang terluka. Nahasnya, tim medis belum bisa mengakses gedung tersebut.

"Tidak ada yang bisa masuk atau keluar, karena pengeboman sedang berlangsung," kata salah satu staf petugas medis.

Baca Juga: Sekjen PBB Sebut Israel Perluas Konflik Jika Tolak Solusi Dua Negara di Gaza

Melansir laporan Reuters, aksi militer ini menuai kritik dari sekutunya, Amerika Serikat. Amerika menilai Israel sudah salah kaprah menyerang warga sipil di kota Khan Younis.

"Warga sipil harus dilindungi, dan fasilitas PBB harus dihormati serta pekerja kemanusiaan harus dillindungi sehingga bisa membantu dan menyelamatkan warga sipil," kata juru bicara Menteri Luar Negeri Amerika, Vedant Patel.

Namun Pihak Israel menyangkal aksi ini sebagai ulah mereka. Lewat pernyataan tertulis, Israel membenarkan bahwa kini militernya tengah meningkatkan serangan di beberapa tempat dekat pemukiman warga sipil.

Namun pihaknya menyangkal bahwa mereka telah menyerang tiga rumah sakit ini. Mereka menuduh Hamas yang telah menghancurkan wilayah tersebut.  

Sebelumnya, warga mengaku telah diperingatkan oleh Israel untuk meninggalkan tempat tersebut. Namun Informasi ini datang setelah operasi militer berlangsung dan jalan utama ditutup.

Baca Juga: Israel Tawarkan Gencatan Senjata Bersyarat, Hamas Tegas Menolak