Ilustrasi bendera Israel dan Palestina
INDOZONE.ID - Senin, 22 Januari 2024, menjadi saksi dari tragedi paling mematikan bagi militer Israel di Jalur Gaza. Dalam satu hari, 24 personel IDF tewas menggenaskan, menciptakan gelombang keputusasaan dan kebijakan darurat di kawasan tersebut.
Sebanyak 19 tentara tewas tertimbun reruntuhan gedung yang meledak, 2 tewas dirudal RPG, dan 3 lainnya tewas karena timah panas.
Menghadapi keadaan yang semakin tegang, Israel memutuskan untuk mencoba meredakan situasi melalui tawaran gencatan senjata kepada HAMAS. Negosiasi berjalan di tengah ketegangan, dan Israel menawarkan jeda perang selama dua bulan.
Baca Juga: Mahasiswa Terjerat Kabel Optik di Kota Bekasi, Kasusnya Langsung Diusut Polisi
Namun, syaratnya tak ringan yaitu HAMAS harus membebaskan semua sandera yang mereka tahan.
Respons dari HAMAS pun tegas. Para pejabat mediator dari Qatar dan Mesir mengungkapkan bahwa HMS menolak tawaran Israel. Pihak HMS enggan menghentikan pertempuran selama dua bulan dan menolak pembebasan seluruh sandera.
Mediator juga mengungkap bahwa para pemimpin HAMAS menuntut agar Israel menarik diri sepenuhnya dari Gaza dan memberikan izin bagi warga Palestina untuk kembali ke rumah mereka.
Baca Juga: Viral Bocah SMP Lecehkan Anak TK di Jaktim, Polisi Turun Tangan
Proposal Israel, sebagai bagian dari tawaran gencatan senjata, berisi poin-poin kunci. Selain jeda perang selama dua bulan dan pembebasan semua sandera, Israel menawarkan izin bagi Yahya Sinwar dan pemimpin tinggi HAMAS lainnya di Gaza untuk pindah ke negara lain.
Sementara dunia menyaksikan ketegangan ini, pertanyaan besar tergambar di langit-langit diplomasi. Bisakah negosiasi meredakan ketegangan di Jalur Gaza atau akan terus berkobar?
Kedua belah pihak tampak bertahan pada posisi masing-masing, meninggalkan harapan perdamaian dalam bayang-bayang ketidakpastian.
Writer: Ananda Fachreza Lubis
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Times Of Israel