Kategori Berita
Media Network
Kamis, 25 JANUARI 2024 • 11:22 WIB

Wacana Pajak Hiburan Naik 40-60 Persen, PHRI DIY : Itu Ngawur

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY.
INDOZONE.ID - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo, turut mengomentari kebijakan pemerintah pusat yang menaikkan pajak hiburan sebesar 40-60 persen.

Deddy menyebut kebijakan ini ngawur, apalagi dirinya dan teman-teman pelaku wisata lainnya di DIY tidak dilibatkan atas kebijakan tersebut.

Mengingat pula, menurutnya, Yogyakarta berada di posisi pertama tujuan wisata bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Padahal, industri pariwisata di DIY baru mulai bergeliat setelah diterjang pandemi.

Baca Juga: Hotman Paris Sebut Presiden Jokowi Marah karena Penerapan Pajak Hiburan, Netizen: Drama Apalagi Ini?

Deddy mencontohkan sektor perhotelan, yang mana pada 2023 okupansi hotel di DIY dari Januari-Desember sudah menyentuh angka 85 persen.

"Kalau bisa katakan, Jogja bisa marah dengan kebijakan ini. Karena kita kan destinasi wisata favorit nomor 1 lho. Kalau aturan ini mau dilakukan jelas okupansi hotel menurun drastis, juga wisatawan yang mau belanja ke DIY juga jadi malas, mereka memilih ke Malaysia, Thailand, bahkan Singapura," kata Deddy Pranowo di Kantor KADIN DIY, Rabu (24/1/2024).

"Kami tegaskan, minta pemerintah penundaan, tapi secara PHRI Nasional kami menolak, ini kebijakan ngawur," sambungnya.

Dengan adanya kebijakan tersebut di tahun politik ini, PHRI DIY mendesak pemerintah agar menargetkan kenaikan setidaknya 5 persen.

Baca Juga: Inul Daratista sampai Hotman Paris Buka Suara soal Kenaikan Tarif Pajak Hiburan: Warasnya di Mana?

"Dalam waktu dekat ini kita coba soundingkan ke Ngarsa Dalem buat disampaikan ke pusat, kalau kita keberatan atas wacana kebijakan tersebut, aturan itu juga kontradiktif dengan apa yang disampaikan Kemenpar," tandasnya.

Senada dengan Deddy, Penasihat Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) DIY, Edwin Himna, juga mengungkapka keberatan lantaran wisatawan yang datang ke DIY sebagian besar menggunakan jasa spa. Selama ini, spa di DIY juga dimintasi karena cukup terjangkau.

"Mereka pasti akan bandingkan harga SPA disini (Jogja) dengan negara lain misal Thailand, dan coba di Jogja pasti akan ada ketimpangan. Kami harap gak diberlakukan karena akan berdampak buruk," pintanya.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Wacana Pajak Hiburan Naik 40-60 Persen, PHRI DIY : Itu Ngawur

Link berhasil disalin!