Kelompok Houthi Yaman menyita kapal yang melintas di Laut Merah.
INDOZONE.ID - Ketegangan di Laut Merah terus meningkat sejak Amerika Serikat membentuk Satuan Tugas Gabungan Angkatan Laut, di tengah aksi pembajakan kapal-kapal yang diduga berbendera Israel oleh kelompok Houthi.
Untuk menghalau dan membalas serangan kelompok militan dari Yaman yang didukung Iran, AS bersama para sekutunya dengan masif melakukan perlawanan di perairan tersebut.
Dengan semakin memanasnya Laut Merah, Iran pun memberi peringatan keras kepada AS, tentang langkah-langkah yang dianggap dapat merusak keamanan regional.
“(Iran) mengeluarkan peringatan keras terhadap setiap serangan balasan AS yang dapat membahayakan perdamaian regional,” kata Duta Besar Iran untuk PBB Amir Saeid Iravani, dikutip Sputnik Globe, Kamis (11/1).
Selain itu, Iravani menekankan pentingnya perdamaian regional dan meminta Dewan Keamanan PBB untuk turun tangan dalam menyelesaikan akar permasalahan krisis di Laut Merah.
Pada saat yang sama, diplomat itu juga menampik tuduhan tidak berdasar terkait dukungan Iran terhadap Houthi, dan menyatakan bahwa tuduhan tersebut tidak memiliki bukti yang kuat.
“Republik Islam Iran selalu mementingkan keamanan maritim dan kebebasan navigasi serta menegaskan kembali komitmen teguhnya untuk menegakkan kewajiban internasionalnya dan menjaga perdamaian dan keamanan di kawasan,” tegas Iravani.
Sebelumnya, pada Rabu pekan lalu, Wakil Duta Besar AS untuk PBB Christopher Lu menuduh Iran terlibat dalam perencanaan operasi melawan kapal-kapal komersial di Laut Merah yang dilakukan Houthi.
Selain itu, Lu juga menyatakan bahwa Houthi akan kesulitan melacak dan menyerang kapal-kapal komersial secara efektif tanpa dukungan Iran.
Sementara itu, respon dari koalisi maritim internasional terhadap ancaman Houthi masih terbatas. Dengan hanya beberapa anggota koalisi yang mengirimkan kapal perang, termasuk Inggris, Denmark, dan Yunani.
Baca Juga: Gerak Cepat, Polda Metro Jaya Buru Penerima Ratusan Motor Curian di Gudang TNI AD ke Timor Leste
Sedangkan negara-negara seperti Perancis, Italia, dan Spanyol telah menarik dukungan mereka, sementara negara-negara lain hanya menyumbangkan awak tanpa kapal.
Di sisi lain, ancaman Houthi telah berdampak signifikan pada aktivitas pelayaran komersial di Laut Merah, dengan sejumlah perusahaan besar menghentikan operasinya dan biaya asuransi serta pengiriman global melonjak drastis. Serangan dan ancaman ini juga memicu kekhawatiran akan stabilitas ekonomi dan keamanan regional.
Upaya Iran untuk meredakan ketegangan dengan mengerahkan kapal perang di wilayah tersebut, menambah dimensi kompleks dari situasi ini. Dengan perangkap serangan dan respons diplomatik, pertarungan di Laut Merah menjadi lebih rumit.
Menghadapi permasalahan ini, dunia internasional harus bekerja sama untuk menemukan solusi yang adil dan efektif. Langkah-langkah diplomasi dan dialog menjadi semakin penting, sambil menjaga kebebasan navigasi dan keamanan maritim di kawasan tersebut.
Keseluruhan, perkembangan di Laut Merah menyoroti perlunya kolaborasi global untuk mengatasi tantangan keamanan yang kompleks dan berdampak luas ini.
Writer: Ananda Fachreza Lubis
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Reuters