Kelompok Bersenjata Ekuador Serang dan Bajak Siaran Langsung Televisi setelah Pemimpin Geng Kabur dari Penjara

Ilustrasi kelompok bersenjata menyerang stasiun televisi di Ekuador yang sedang melangsungkan siaran langsung.

INDOZONE.ID - Ramai beredar di media sosial bahwa sedang terjadi serangan kelompok bersenjata di negara Ekuador. Salah satu video yang viral menunjukkan saat kelompok tersebut sedang melakukan pengancaman di stasiun televisi yang sedang melakukan siaran langsung pada Selasa (9/1/24).

Beberapa orang dari kelompok bersenjata ini juga sempat memperlihatkan senjata tajam dan granat yang dimiliki. Siaran langsung masih berlanjut hingga 15 menit setelah serangan tersebut dimulai.

Video lain juga menunjukkan adanya narapidana yang menyandera dan mengancam sipir penjara. Tak lama kemudian ia melayangkan beberapa tembakan secara langsung kearah kepala salah satu sipir penjara sehingga membuatnya tewas di tempat.

Baca Juga: Capres Ekuador Ditembak hingga Tewas Seusai Kampanye

Selain itu, kelompok bersenjata ini juga meneror sebuah universitas di Ekuador sehingga membuat para mahasiswa lari ketakutan.

Adolfo ‘Fito’ Macias (44), pemimpin geng Los Choneros yang berpengaruh, ditemukan hilang dari selnya saat akan dipindahkan dari penjara dengan keamanan rendah, ke penjara dengan keamanan maksimum pada Hari Minggu (7/1/24).

Tangkapan layar kelompok bersenjata menyerang stasiun televisi di Ekuador yang sedang melangsungkan siaran langsung.

Ekuador saat ini sedang diterpa perang saudara dengan preman kartel, setelah presiden memerintahkan tentara untuk turun di jalan dan juga menyatakan adanya “konflik bersenjata internal” karena dampak dari kaburnya Macias saat itu.

Macias dihukum atas perdagangan narkoba, pembunuhan, dan kejahatan yang terorganisir. Ia harus menjalani hukuman 34 tahun di penjara La Regional di Pelabuhan Guayaquil.

Baca Juga: Ngeri! 15 Tahanan Tewas dalam Aksi Kekerasan di Penjara Ekuador

Sedangkan Los Choneros merupakan salah satu geng di Ekuador yang bertanggung jawab atas melonjaknya kekerasan yang mencapai tingkat baur dengan pembunuhan calon presiden Fernando Villavicencio.

Pihak berwenang dan para ahli mengakui bahwa Macias masih mengendalikan geng dari dalam penjara. Sedangkan jaksa sedang melakukan penyelidikan dan menuntut dua sipir penjara atas dugaan pelarian

Macias. Diketahui para gangster ini menyatakan untuk “perang” melawan rencana presiden untuk merebut kembali kendali dari “teroris narkotika”.

Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Banner Z Creators.