INDOZONE.ID - Sebuah kejadian memilukan terjadi di negara Amerika Selatan, yakni Ekuador. Ya, salah satu calon presiden (Capres) negara tersebut, yakni Fernando Villavicencio, tewas akibat ditembak usai menjalani kampanye.
Villavicencio menggelar kampanye dalam salah satu upaya menarik hati masyarakat Ekuador di Ibukota Negara, yaitu Quito. Namun siapa sangka usai menggelar kampanye Villavicencio harus meregang nyawa karena jadi korban penembakan.
Baca Juga: Tegaskan PPP Komitmen Usung Ganjar, Mardiono: Tak Ada Pikiran Keluar Koalisi
Menyikapi insiden tersebut Presiden Ekuador, Guillermo Lasso, langsung menggelar pertemuan darurat bersama kabinetnya. Ia pun bersumpah akan mengusut kasus penembakan yang menwaskan Villavicencio hingga tuntas.
"Marah dan kaget dengan pembunuhan calon presiden Fernando Villavicencio. Solidaritas dan belasungkawa saya kepada istri dan putrinya," ucap Lasso, seperti INDOZONE sadur dari Reuters, Kamis (10/8/2023).
"Saya telah meminta Presiden CNE, Diana Atamaint, Jaksa Agung Negara Bagian Diana Salazar, dan Presiden Pengadilan Nasional Ivan Saquicela, dan otoritas lainnya untuk membahas kejadian yang telah mengkhawatirkan negara ini," sambungnya.
Baca Juga: Soal Kasasi Ferdy Sambo, Presiden Jokowi: Saya Menghormati Keputusan MA!
Insiden ini sangat memilukan bagi warga Ekuador. Pasalnya tragedi penembakan tersebut terjadi hanya berjarak 10 hari jelang Pemilu.
Bahkan detik-detik insiden penembakan yang dialami oleh Villavicencio tersebar di media sosial hingga viral, dan mendapatkan banyak reaksi dari para netizen di seluruh dunia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Reuters