INDOZONE.ID - Puluhan orang tewas dan lebih dari 200 lainnya terluka dalam ledakan di dekat makam mantan Jenderal Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Qassem Soleimani, dalam sebuah upacara yang memperingati empat tahun meninggalnya akibat serangan pesawat tak berawak Amerika Serikat.
Dikutip dari Reuters, dua ledakan terdengar di tenggara kota Kerman pada Rabu (3/1/2024) sore di dekat makam Soleimani.
Menteri Kesehatan Iran, Bahram Eynollahi, mengatakan kepada media pemerintah bahwa jumlah korban tewas mencapai 95 orang, turun dari 103 orang, dan mengatakan 211 orang lainnya terluka.
Baca Juga: KIM Parepare Panaskan Mesin Politik, Optimis Menangkan Pasangan Prabowo-Gibran 1 Putaran
Serangan itu menjadi serangan paling mematikan dalam sejarah Republik Islam, yang pernah menghadapi insiden serupa di masa lalu dari berbagai kelompok, termasuk ISIS.
Seorang pejabat senior pemerintahan Biden mengatakan di Washington, bahwa ledakan tersebut tampaknya mewakili “serangan teroris” seperti yang dilakukan di masa lalu oleh militan ISIS.
Iran di masa lalu menyalahkan Israel atas serangan terhadap individu atau tempat di dalam perbatasannya, klaim yang tidak dikonfirmasi atau disangkal oleh Israel namun tidak ada indikasi keterlibatan negara asing dalam ledakan di kuburan tersebut.
AS Menurut juru bicara keamanan nasional Gedung Putih Amerika Serikat, John Kirby, tidak melihat adanya indikasi bahwa Israel berada di balik ledakan tersebut.
Video yang disiarkan oleh media pemerintah Iran menunjukkan puluhan mayat berlumuran darah berserakan.
Presiden Iran Ebrahim Raisi mengutuk kejahatan keji dan tidak manusiawi itu, dan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei, bersumpah akan membalas dendam atas dua pemboman berdarah tersebut.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Reuters