INDOZONE.ID - Hasan Nasrallah, pemimpin Hizbullah, sebuah kelompok militan yang didukung Iran dan memiliki pengaruh politik yang luas di Lebanon, diperkirakan akan berpidato pada hari Rabu (3/1/2024), yang dapat memberikan sinyal bagaimana kelompok tersebut akan menanggapi pembunuhan seorang pemimpin senior Hamas.
Di lansir dari The Washington Post, Saleh Arouri adalah tamu Nasrallah ketika ia terbunuh dalam sebuah ledakan di pinggiran kota Beirut pada hari Selasa (2/1/2024). Kelompok Hizbullah menyalahkan Israel, meskipun Israel tidak mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Nasrallah sebelumnya telah memperingatkan bahwa "setiap pembunuhan di tanah Lebanon yang menargetkan warga Lebanon, Palestina, Suriah, Iran atau lainnya pasti akan mendapat reaksi keras."
Pembalasan oleh Hizbullah dapat menimbulkan risiko konflik regional yang lebih luas, yang sejauh ini dihindari oleh Israel, Iran, dan pihak-pihak lain.
Baca Juga: Sejumlah Stand di Event Solo Market Festival Ambruk Diterjang Hujan Disertai Angin Kencang
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diketahui tentang peran Nasrallah di Hizbullah dan pandangannya tentang perang Israel-Gaza.
Nasrallah lahir di Beirut pada tahun 1960. Dia belajar untuk menjadi seorang ulama di seminari Syiah di Iran dan Irak.
Dia dilaporkan bergabung dengan Hizbullah pada awal 1980-an, setelah invasi Israel ke Lebanon pada tahun 1982. Dia menjadi pemimpin kelompok tersebut pada tahun 1992 setelah pembunuhan pendahulunya, Sayyad Abbas Musawi oleh pasukan Israel.
Nasrallah, 63 tahun, memimpin Hizbullah pada paruh kedua pendudukan Israel di Lebanon, yang secara resmi berlangsung selama 15 tahun pada akhir abad ke-20.
Baca Juga: Gibran Penuhi Panggilan Bawaslu, Tegaskan Bagi-bagi Susu di CFD Bukan Kegiatan Politik
Meskipun secara teknis ia bukan pejabat publik di Lebanon, Nasrallah adalah salah satu tokoh politik yang paling berpengaruh di negara itu. Hizbullah dan sekutunya kehilangan suara mayoritas dalam pemilihan parlemen tahun lalu, namun masih memiliki porsi kursi terbesar, di tengah krisis ekonomi dan ketidakpuasan yang meluas.
Nasrallah dikenal dengan pidatonya yang panjang dan bombastis serta cadel. Para pengikutnya memanggilnya "The Sayyed" atau "Abu Hadi", dalam bahasa Arab berarti Ayah Hadi. Hadi merupakan putranya yang terbunuh dalam bentrokan dengan pasukan Israel pada tahun 1997.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Washingtonpost.com