Pasukan Israel dikabarkan mengalami keracunan makanan dan juga diare.
INDOZONE.ID - Rumah Sakit Ichilov di Israel melaporkan bahwa seorang anggota pasukan Israel telah meninggal dunia akibat terinfeksi jamur parah.
Sampai saat ini masih terdapat 10 orang lagi yang menjalani perawatan di rumah sakit karena infeksi jamur.
"Prajurit tersebut memang meninggal di Rumah Sakit Ichilov akibat infeksi jamur invasif," kata spesialis penyakit menular RS Ichilov yang dikutip dari Times of Israel, Jumat (29/12/2023).
Infeksi jamur mematikan tersebut dikabarkan berasal dari tanah di Gaza, tetapi pemeriksaan masih terus dilakukan.
Baca Juga: Usai Jadi Tersangka, Polisi Panggil Siskaeee, Meli3gp dkk 8 Januari Mendatang
Kemenkes Israel memaparkan bahwa cedera serius dapat berdampak pada sistem kekebalan tubuh yang bisa meningkatkan risiko infeksi.
"Ini adalah fenomena yang diketahui dunia medis dan juga terjadi pada kasus yang tidak ada hubungannya dengan cedera di medan perang," ungkap pihak Kemenkes Israel.
"Untuk kasus cedera serius di lapangan, sumber penularannya bisa dari tanah. Tetapi hal ini bukan kejadian baru atau hanya memiliki keterkaitan dengan Gaza," lanjutnya.
Prof Nadav Davidovitch, seorang ahli epidemiologi mengatakan infeksi jamur ini umumnya tidak begitu berbahaya terhadap masyarakat umum. Akan tetapi, bagi prajurit yang mempunyai risiko luka-luka terbuka hal ini bisa sangat membahayakan.
Baca Juga: Polri Larang Penggunaan Petasan saat Malam Tahun Baru 2024 di Seluruh Indonesia
"Jika mereka berbaring pada tanah yang terkontaminasi karena kotoran, lukanya bisa terinfeksi. Kita melihat hal ini pada perang-perang sebelumnya. Ini bukanlah merupakan sesuatu yang baru," ungkap Prof Nadav.
"Jamur sangat sulit untuk diatasi. Itu seharusnya tidak ada di dalam darah, jadi pada saat luka memungkinkan mereka untuk masuk ke dalam darah, itu bisa menjadi masalah yang nyata," lanjutnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Time Of Israel