Kategori Berita
Media Network
Jumat, 29 DESEMBER 2023 • 15:31 WIB

Ditolak Negara-Negara di Asia Tenggara, AS Bakal Jadikan Rohingya Prioritas di 2024

Pengungsi etnis Rohingya di Aceh Timur, Provinsi Aceh.

INDOZONE.ID - Amerika Serikat (AS) belum lama ini mengumumkan 26 komitmen terhadap delapan janji multi-pemangku kepentingan terkait masalah pengungsi.

Salah satu yang menjadi fokus perhatian, bahkan prioritas AS di tahun 2024 nanti salah satunya adalah pengungsi Rohingya.

Dalam hal ini, pemerintah AS akan meningkatkan kembali pemukiman pengungsian warga Rohingya di negara tersebut, melalui Program Penerimaan Pengungsi Amerika Serikat (USRAP) pada tahun anggaran 2024.

"Amerika Serikat mengakui situasi Rohingya sebagai prioritas dan berjanji untuk terus meningkatkan jumlah warga Rohingya, termasuk dari Bangladesh," tulis lembar fakta yang diterbitkan oleh Departemen Luar Negeri AS di situs resminya, State.Gov, Jumat (29/12/2023).

Baca Juga: Krisis Keuangan Israel dan Upaya Menanggulangi Defisit Anggaran

Selain itu, AS juga meminta kepada negara-negara ketiga untuk memperluas pemukiman kembali Rohingya.

Terkait ini, AS berjanji untuk terus menggunakan pengalamannya dalam memukimkan kembali pengungsi Rohingya hingga tahun kalender 2024, dan posisinya sebagai ketua Jaringan Diplomasi Pemukiman Kembali dan salah satu ketua Kelompok Inti Situasi Prioritas (PSCG).

Sejumlah imigran etnis Rohingya.

Tidak hanya itu, AS juga berharap, dengan banyaknya jumlah pengungsi Rohingya, akan mendorong munculnya negara-negara ketiga baru yang siap menampung pengungsi Rohingya.

Perlu diketahui, negara ketiga yang dimaksud AS adalah negara yang telah meratifikasi Konvensi 1951 tentang Status Pengungsi.

Baca Juga: Irjen Karyoto: Orang Masuk KPK Dianggap Suci tapi...

Di mana di dalamnya adalah 1951 dan Protokol Pengungsi 1967, di antaranya Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, hingga Kanada.

"Mendorong akses warga Rohingya ke program mobilitas tenaga kerja US Welcome Corps at Work bagi para pengungsi: Amerika Serikat berjanji melalui Welcome Corps at Work untuk berfokus pada pengungsi Rohingya yang mendapatkan akses terhadap pekerjaan di Amerika Serikat" kata lembar fakta yang diterbitkan usai Forum Pengungsi Dunia atau Global Refugee Forum (GRF), pada 13 - 15 Desember.

Kemudian, pemerintah AS juga bakal memperluas keterampilan para pengungsi Rohingya untuk mendukung upaya memperluas program yang menawarkan pelatihan berhitung, melek huruf, dan kejuruan serta sertifikasi keterampilan formal.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: State.gov

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Ditolak Negara-Negara di Asia Tenggara, AS Bakal Jadikan Rohingya Prioritas di 2024

Link berhasil disalin!