INDOZONE.ID - Konflik Iran dan Israel yang pecah sejak pekan lalu, kini masuk masa gencatan senjata.
Jika kamu ingin tahu seberapa mencekamnya konflik kedua negara tersebut, Ali Murtado (24) dapat menceritakannya.
Ilustrasi serangan Israel ke Iran. (SOCIAL MEDIA)
Ali merupakan mahasiswa asal Indonesia yang menempuh pendidikan di Iran, tepatnya Kota Qom. Dia merupakan salah satu WNI yang dievakuasi via darat dari kotanya.
Ali menjelaskan, bahwa serangan-serangan Israel membuat suasana evakuasi WNI dari Iran, terasa mencekam.
Baca juga: Israel dan Iran Sepakat Gencatan Senjata Setelah 12 Hari Perang Menurut Trump
Bahkan, rombongan WNI yang dievakuasi dari Iran, harus berhenti beberapa kali karena serangan Israel.
"Kondisi di sana cukup mencekam karena ada serangan dari Israel beberapa saat, lalu berhenti beberapa saat, dan kadang-kadang lanjut lagi. Lokasi saya di Kota Qom, Iran," ucap Ali saat ditemui di Tangerang, Banten, dikutip dari ANTARA, Rabu (25/6/2025).
"Saya sempat mendengar suara ledakan besar sebanyak dua kali dan mayoritas serangan Israel itu berhasil ditepis Iran," kata Ali.
Sekadar informasi, Ali bersama para WNI lainnya dievakuasi dari Kota Qom menuju Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Teheran, Iran.
Baca juga: Putin Kecam Serangan AS ke Iran: Tak Ada Alasan yang Membenarkan Tindakan Itu
Setelahnya, Ali dan rombongan WNI melanjutkan perjalanan ke perbatasan Baku, Azerbaijan. Perjalanan ke Baku menghabiskan waktu sekira empat hingga lima hari.
"Kami menginap satu hari di gedung KBRI, setelah itu jam 07.00 waktu setempat kami berangkat ke perbatasan Iran-Azerbaijan di wilayah Baku. Di sana, kami itu menginap selama sekitar dua hari baru diterbangkan ke Istanbul lalu ke Jakarta," ucap Ali.
Ali menuturkan, 97 WNI telah dievakuasi oleh KBRI ke perbatasan Baku. Sebanyak 29 WNI diterbangkan ke Indonesia dengan penerbangan yang berbeda-beda.
Namun, hanya 11 WNI yang sampai ke Indonesia dengan Turkish Airlines (TK 56) tujuan Cengkareng, Jakarta, pada Selasa 24 Juni 2025, pukul 17.35 WIB. Sebab, situasi di Timur Tengah kembali memanas. Sebanyak 18 WNI lainnya tertahan di Qatar karena penutupan bandara.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Antara