INDOZONE.ID - Ketegangan berkepanjangan antara Israel dan Iran akhirnya menunjukkan titik terang.
Namun demikian, belum ada konfirmasi resmi dari pihak Israel. Militer Israel justru menyebut bahwa dua gelombang serangan rudal kembali diluncurkan dari Iran pada Selasa dini hari.
Suara ledakan terdengar di wilayah Tel Aviv dan Beersheba, bahkan media Israel melaporkan sebuah bangunan terkena serangan rudal di Beersheba dan menewaskan tiga orang.
Baca juga: Israel Klaim Iran Langgar Gencatan Senjata, Siap Balas dengan Serang Teheran!
Sebelumnya, Iran juga meluncurkan rudal ke pangkalan militer AS di Qatar, meski serangan itu tidak menimbulkan korban.
Serangan tersebut diduga sebagai respons atas serangan Israel yang dibantu Amerika terhadap fasilitas nuklir Iran pada akhir pekan lalu. Israel menuding Teheran hampir memiliki senjata nuklir.
Presiden Trump menuliskan di platform Truth Social miliknya, “Dengan asumsi semuanya berjalan seperti yang seharusnya dan itu akan terjadi saya ingin mengucapkan selamat kepada Israel dan Iran atas keberanian dan kecerdasannya dalam mengakhiri apa yang patut disebut ‘PERANG 12 HARI’.”
Meski seorang pejabat Iran sempat menyatakan bahwa Teheran menyetujui gencatan senjata, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menghentikan serangan jika Israel tidak menghentikan agresi terhadap rakyat Iran.
Ia menyatakan, jika Israel menghentikan serangannya paling lambat pukul 4 pagi waktu Teheran (07.30 WIB) pada Selasa, maka Iran juga tidak akan melanjutkan balasan militernya. Hingga saat ini, belum ada laporan serangan baru dari Israel ke Iran setelah batas waktu tersebut.
Araqchi juga menambahkan melalui unggahan di platform X, “Keputusan akhir soal penghentian operasi militer akan dibuat kemudian.”
Seorang pejabat senior Gedung Putih menyatakan bahwa kesepakatan ini tercapai setelah Trump melakukan panggilan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Israel dikabarkan setuju melakukan gencatan senjata selama Iran tidak melanjutkan serangannya.
Trump juga memberi sinyal bahwa kedua pihak diberikan waktu untuk menyelesaikan misi militer yang tengah berjalan sebelum gencatan senjata mulai berlaku secara bertahap.
Sementara itu, Iran terus membantah bahwa mereka memiliki program senjata nuklir. Namun Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pernah menyatakan, jika negaranya menginginkannya, “pemimpin dunia tidak akan bisa menghentikan kami.”
Sebaliknya, Israel yang diyakini menjadi satu-satunya negara di Timur Tengah yang memiliki senjata nuklir, tidak pernah membenarkan atau membantah klaim tersebut.
Peran penting juga dimainkan oleh Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, yang dilaporkan berhasil mengamankan persetujuan Iran melalui komunikasi dengan pejabat Iran.
Selain itu, Wakil Presiden AS JD Vance, Menteri Luar Negeri Marco Rubio, dan utusan khusus Steve Witkoff turut menjalin kontak langsung maupun tidak langsung dengan Teheran.
Baik misi Iran di PBB maupun kedutaan Israel di Washington tidak memberikan komentar saat dimintai tanggapan oleh Reuters.
Sebelumnya, tiga pejabat Israel menyatakan bahwa negara tersebut tengah berupaya mengakhiri operasi militernya di Iran dan telah menyampaikan niat itu kepada pihak AS.
Bahkan Netanyahu sempat meminta para menteri untuk tidak memberikan pernyataan publik setelah rapat kabinet selesai pada Selasa dini hari.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Usatoday.com