Kamis, 16 MEI 2024 • 14:30 WIB

Buntut Kecelakaan Bus di Ciater, Polisi Bakal Panggil Pihak PO Terkait 'Sulap Bus'

Author

Penampakan bus pariwisata Trans Putera Fajar usai mengalamai kecelakaan di Ciater, Subang, Jawa Barat

INDOZONE.ID - Pihak kepolisian bakal memanggil pihak perusahaan otobus (PO), dan pihak karoseri terkait dengan kecelakaan bus maut yang mengangkut siswa SMK Lingga Kencana Depok, di Ciater, Subang, Jawa Barat untuk dilakukan pemeriksaan.

Hal ini terkait dengan kondisi bus yang berubah dibanding sebelumnya. Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Wibowo menyebut, pihaknya akan menyelidiki siapa yang memerintahkan untuk mengubah dimensi bus.

"Nanti kita akan panggil itu PO-nya, kita akan selidiki siapa yang memerintahkan atau merubah dimensi kendaraan busnya. Pemeriksaan kita masih berjalan. Karoseri nanti kita panggil," kata Wibowo kepada wartawan Kamis (16/5/2024).

Baca Juga: Polri Buka Peluang Adanya Tersangka Baru di Kasus Kecelakaan Bus Siswa di Ciater

Tak hanya PO dari bus yang terlibat kecelakaan, polisi juga bakal memanggil PO lain yang juga digunakan oleh sekolah tersebut, termasuk pihak travel yang bertugas mencarikan bus untuk digunakan para siswa.

"Kemudian siapa pihak travel yang mencarikan bus-bus ini, kan bus nya 3 macam ini, tiga merek. Semuanya kita panggil, semuanya kita mintakan keterangan semuanya. Tidak hanya PO saja, pengurus PO-nya, karoseri yang merubah terkait dengan bus tadi," ucapnya.

Baca Juga: Pj Gubernur Jawa Barat Rilis Surat Edaran Tentang Aturan Pelaksanaan Study Tour Imbas Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Sebelumnya, kecelakaan bus maut terjadi di Ciater, Subang, Jawa Barat beberapa waktu yang lalu.

Kecelakaan ini menewaskan 11 penumpang bus yang merupakan pelajar SMK Lingga Kencana, Kota Depok.

Ditelisik lebih dalam, ditemukan fakta jika bus tersebut bukan merupakan bus standar. Bus ini pernah mengalami perubahan rangka dan dibuat menjadi lebih tinggi.

Artinya, bus yang tadinya merupakan bus biasa, kini disulap menjadi bus high decker. Dampaknya, bisa saja perubahan itu mempengaruhi faktor kelimbungan kendaraan.

Writer: Putri Surya Ningsih

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan