INDOZONE.ID - Kecelakaan maut bus yang mengangkut siswa sekokah asal Depok di Ciater, Subang, Jawa Barat diduga akibat permasalahan pada bagian rem bus.
Polisi sendiri membeberkan adanya banyak jejak perbaikan rem yang dilakukan sopir dan kenek sebelum insiden maut itu terjadi.
Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Barat Kombes Pol Wibowo menyebut pihaknya bersama pihak-pihakbterkaot sudah melakukan pemeriksaan terhadap bus maut tersebut. Hasil pemeriksaan, didapati jika bus mengalami masalah pada bagian rem.
"Hasil pemeriksaan yang dilakukan baik terhadap pengemudi maupun saksi lainnya, kita mendapatkan keterangan bahwa pengemudi atas nama Sadira ini, warga Bekasi mengetahui bahwa kendaraan tersebut bermasalah pada fungsi rem," kata Kombes Wibowo kepada wartawan, Selasa (14/5/2024).
Dalam perjalanan membawa para siswa tersebut, rupanya bagian rem bus sudah dilakukan perbaikan secara berulang-ulang.
"Dibuktikan bus ini dicoba untuk diperbaiki remnya, yang pertama di Tangkubanparahu dilakukan oleh mekanik saudara Nana yang dipanggil oleh saudara Firman atas permintaan dari pengemudi. Perbaikan yang dilakukan adalah memperkecil jarak atau celah kanvas rem," ungkap Wibowo.
Selanjutnya, di sebuah tempat makan, bus kembali mengalami permasalahan pada bagian rem dan kembali dibenarkan dengan cara meminta seal milik bus lain. Namun, seal tersebut tidak jadi digunakan lantaran tidak bisa diaplikasikan ke bus maut tersebut.
"Dicoba kembali perbaikan langsung oleh kernet dan pengemudi mencoba memperbaiki kampas rem dengan meminjam seal kepada pengemudi lain, tapi karena seal tidak sesuai ukuran, sehingga perbaikan itu tidak jadi dilakukan dan pengemudi tetap melanjutkan perjalanan sampai akhirnya terjadi kecelakaan lalu lintas," kata Wibowo.
Pada akhirnya, kecelakaan maut tidak terhindar. Polisi juga tidak menemukan adanya bekas pengereman di jalur kecelakaan.
Fakta lainya, rupanya kampas rem pada bus tersebut sudah tidak dalam kondisi normal. Kampas tersebut sudah tidak layak untuk digunakan.
"Fakta ketiga jarak antara kanvas rem standar 0,45 mm. Hasil pemeriksaan tadi jarak atau celah kanvas rem berada pada 0,3 mm artinya dibawah standar yang ditentukan," pungkasnya.
Baca Juga: Niat Mau Berenang, Seorang Pemuda Tewas Tenggelam di Tandon Ciater Tangsel
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan