INDOZONE.ID - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menegaskan pentingnya memperkuat pertahanan dan kedaulatan Indonesia, sebagai langkah antisipasi dampak konflik global yang sedang terjadi di luar negeri.
Pernyataan ini disampaikan Agus dalam kuliah umum di hadapan 212 Perwira Siswa Dikreg LIII Sesko TNI Tahun Ajaran 2025 di Graha Widya Adibrata, Sesko TNI, Bandung, Jawa Barat.
Agus menyoroti munculnya kekuatan militer baru sebagai dampak dari ketegangan global yang semakin meningkat.
Menurutnya, kondisi ini mewajibkan Indonesia untuk merumuskan strategi kebijakan luar negeri dan pertahanan secara proaktif, yang mampu menghasilkan dampak jangka panjang.
Strategi Kebijakan Pertahanan dan Politik Bebas Aktif
Dalam menghadapi tantangan global tersebut, Agus menegaskan kebijakan luar negeri dan pertahanan Indonesia harus tetap berpegang teguh pada prinsip politik bebas aktif.
Langkah nyata yang bisa dilakukan TNI adalah menjalin kerja sama militer dengan negara-negara sahabat.
Baca juga: Presiden Donald Trump Disebut Setuju Bantu Israel Serang Iran: Awal Perang Dunia III?
Kerja sama militer ini diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral, sekaligus meningkatkan stabilitas keamanan di kawasan regional.
Namun, Agus juga menegaskan jika diplomasi militer tidak cukup efektif, maka TNI perlu mempertimbangkan langkah-langkah lain untuk memastikan keamanan nasional tetap terjaga.
"TNI dituntut untuk mengantisipasi setiap perubahan global yang berpotensi mempengaruhi stabilitas nasional," tegas Agus melalui keterangan pers resmi Mabes TNI, Kamis (19/6/2025).
Latar Belakang Ketegangan Global: Konflik Iran-Israel
Pernyataan Panglima TNI muncul di tengah kondisi dunia yang sedang panas akibat konflik berskala besar antara Iran dan Israel.
Sejak 13 Juni 2025, Israel melancarkan serangan besar-besaran ke wilayah Iran, khususnya mengincar fasilitas nuklir dan pusat komando militer strategis Iran.
Baca juga: Perang Siber, Hacker Pro-Israel Musnahkan Aset Kripto Iran Senilai Rp1,4 Triliun
Hingga Rabu (18/6/2025), media Iran melaporkan jumlah korban tewas akibat serangan Israel mencapai 585 orang, sementara 1.326 lainnya mengalami luka-luka.
Sebagai balasan, Iran meluncurkan rudal balistik yang menyebabkan 24 korban tewas di Israel, dengan lebih dari 500 orang mengalami cedera.
Indonesia Tegas Kutuk Serangan Israel
Merespons konflik tersebut, pemerintah Indonesia secara resmi menyatakan kecamannya terhadap tindakan Israel yang dianggap melanggar hukum internasional dan melemahkan dasar-dasar hukum global.
Melalui pernyataan sikap tersebut, Indonesia menegaskan posisinya dalam konflik ini, sekaligus mengingatkan pentingnya kedaulatan setiap negara.
TNI pun, sebagaimana ditegaskan Agus, telah menyiapkan langkah antisipatif sebagai bentuk kewaspadaan tinggi agar dampak konflik tersebut tidak mempengaruhi stabilitas nasional secara langsung maupun tidak langsung.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Keterangan Pers