Ilustrasi Pesawat Tempur. (Foto: REUTERS/Marcel Van Hoorn)
INDOZONE.ID - Pergerakan militer Amerika Serikat di atas wilayah Laut Mediterania memunculkan spekulasi bahwa Washington mungkin akan terlibat langsung dalam serangan militer terhadap Iran.
Manuver udara intensif yang melibatkan jet tempur dan pesawat pengisi bahan bakar terlihat meningkat pada Selasa sore, mengisyaratkan persiapan serius menuju aksi militer.
Laporan dari sejumlah pengamat militer dan pantauan real-time di portal penerbangan Flightradar24 menunjukkan pergerakan pesawat udara militer AS yang signifikan. Beberapa pesawat pengisi bahan bakar KC-135 Stratotanker buatan Boeing juga dikabarkan melintasi Mediterania menuju arah timur.
Sumber militer Euronews menyebutkan bahwa pesawat-pesawat ini berasal dari pangkalan udara RAF Mildenhall di Inggris dan Morón de la Frontera di Spanyol, yang sebelumnya telah disebutkan oleh Menteri Pertahanan Pete Hegseth dalam pernyataannya di platform media sosial X.
Pada hari yang sama, beberapa KC-135 juga terlihat terbang di atas wilayah Italia menuju lokasi yang belum diketahui. Beberapa di antaranya menderek jet tempur dari pangkalan RAF Lakenheath di Inggris.
Baca juga: Miris! Viral Anak Berkebutuhan Khusus di Tangsel Dianiaya Ibu Lantaran Jualan Tak Laku
Pesawat tempur F-15E dan F-35 diketahui ikut serta dalam penerbangan tersebut, sementara jet F-16CJ/DJ dari Spangdahlem, Jerman, serta F-16C/D dari Aviano, Italia, juga dilaporkan bergerak ke arah kawasan Timur Tengah.
Langkah cepat ini menandai perubahan mendadak dari pendekatan AS yang sebelumnya menekankan solusi damai terhadap konflik Israel-Iran.
Presiden Donald Trump menulis dalam unggahan media sosialnya pada Senin malam, "Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir," dan menambahkan, “Setiap orang harus segera mengevakuasi Teheran.”
Pernyataan tajam ini dikeluarkan hanya beberapa jam sebelum Trump kembali lebih awal dari KTT G7 di Kanada. Ketika ditanya mengenai insentif, Trump menjawab bahwa hal itu “jauh lebih besar” dan tidak terkait dengan upaya gencatan senjata.
Ia bahkan menyatakan bahwa dirinya “tidak terlalu berminat untuk bernegosiasi sekarang” dan menambahkan bahwa, “kami sedang melihat hal yang lebih baik daripada gencatan senjata.”
Baca juga: Modus Jahat Pegawai Minimarket Lecehkan Bocah di Tangerang, Imingi dengan Top Up Game
Saat dimintai klarifikasi, ia menjelaskan: "Sebuah akhir, sebuah akhir yang nyata. Menyerah sepenuhnya - tidak apa-apa juga."
Pernyataan Trump selaras dengan seruan Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, yang secara terbuka meminta penduduk Teheran untuk segera mengungsi karena kemungkinan akan terjadi serangan besar-besaran terhadap infrastruktur nuklir dan fasilitas yang berkaitan dengan rezim Iran.
Ia secara spesifik menyebut fasilitas nuklir di bawah tanah Fordo sebagai “masalah yang pasti akan diatasi.”
Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, juga menambah suasana panas dengan pernyataannya kepada ABC News pada Senin.
Ia mengatakan tidak menutup kemungkinan untuk melakukan serangan terhadap Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
Menurutnya, langkah tersebut “tidak akan memperburuk konflik, itu akan mengakhiri konflik,” sebuah pernyataan yang kemudian juga digaungkan oleh Trump di hari berikutnya.
Baca juga: Mbah Tupon Korban Mafia Tanah di Bantul Digugat Rp500 Juta ke Pengadilan, Ini Kata PN Bantul
Namun di sisi lain, Uni Eropa menunjukkan situasi mendalam di atas yang semakin panas. Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, memperingatkan bahwa keterlibatan militer “pasti menyeret” kawasan Timur Tengah ke dalam konflik yang lebih luas dan jauh lebih berbahaya.
"Jika Amerika Serikat terlibat, maka hal itu pasti akan menyeret kawasan ini ke dalam konflik yang lebih luas. Dan ini bukan kepentingan siapa pun," ungkapnya setelah mengadakan konferensi video bersama para menteri luar negeri dari 27 negara anggota Uni Eropa.
Dampak dari meningkatnya ketegangan ini sudah mulai terasa di Iran. Kota Teheran yang berpenduduk sekitar 10 juta orang dilaporkan mengalami eksodus besar-besaran.
Kemacetan panjang terlihat di jalan-jalan keluar kota, dengan banyak warga yang melarikan diri menuju wilayah Laut Kaspia di utara Iran untuk mencari tempat yang lebih aman dari potensi serangan.
Baca juga: Lokasi Judi Kasino di Bandung Diacak-acak Polisi bak Adegan Film-film Barat
Dengan meningkatnya intensitas pergerakan militer Amerika Serikat dan pernyataan keras dari para pemimpin Israel dan AS, dunia kini menyoroti kemungkinan dimulainya konflik berskala besar yang dapat mengubah peta geopolitik kawasan.
Pihak-pihak internasional mendesak agar semua negara menunjukkan kehati-hatian ekstrem dan tetap membuka jalur diplomasi untuk mencegah eskalasi menjadi perang terbuka.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Euronews.com