Senin, 16 JUNI 2025 • 08:45 WIB

Cara KAI Daop 6 Menjaga dan Memastikan Keselamatan KA yakni Safety Walkthrough, Apa Itu ?

Author

Kegiatan Manajemen Safety Walkthrough (MSWT) Oleh Daop 6 Yogyakarta. (Istimewa)

INDOZONE.ID - Keselamatan perjalanan kereta api bukanlah hal yang bisa ditawar. Karena itulah, KAI Daop 6 Yogyakarta secara rutin melaksanakan kegiatan Manajemen Safety Walkthrough (MSWT).

MSWT merupakan sebuah kegiatan sederhana namun penting, yang mana jajaran Manajemen turun langsung ke lapangan, untuk memastikan segala sesuatunya berjalan dengan aman dan sesuai standar.

Dalam kegiatan ini, jajaran manajemen berjalan kaki menyusuri jalur rel, mengecek kondisi jalur, serta menyambangi petugas di lapangan, termasuk penjaga perlintasan atau Petugas Jaga Lintasan (PJL).

Tujuannya bukan sekadar meninjau, tapi juga mendengarkan dan berdiskusi langsung dengan para petugas yang setiap hari berada di garda terdepan.

“Kami ingin memastikan bahwa semua berjalan sesuai prosedur, dan yang tak kalah penting kami ingin hadir bersama tim di lapangan, mendengarkan apa yang mereka alami dan butuhkan,” ujar Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, dalam keterangannya, Minggu (15/6/2025).

Feni menambahkan, MSWT bukan hanya soal teknis, seperti melihat kondisi rel atau sistem persinyalan, Tapi, juga membangun komunikasi dua arah, saling mengingatkan, dan menjaga semangat kolektif bahwa keselamatan adalah tanggung jawab bersama.

Baca juga: Female Seat Map: Langkah Nyata KAI Ciptakan Ruang Aman dari Pelecehan di Kereta

Kegiatan pengecekan lintas tersebut dilakukan seluruh Manajemen dari semua unit, tanpa terkecuali, unit non-teknis sekalipun. 

“Meski secara langsung tidak berkaitan dengan pekerjaan teknis, namun keselamatan adalah tanggung jawab semua pihak dan seluruh insan KAI. Kehadiran kami di lapangan adalah bentuk dukungan moral kepada para petugas serta komitmen bersama dan upaya proaktif dalam menjaga keselamatan operasional KA," ucap Feni.

Pengecekan dilakukan secara berkala di seluruh lintas Daop 6, terutama menjelang masa-masa yang memerlukan perhatian ekstra seperti musim hujan, libur panjang, atau saat ada peningkatan frekuensi perjalanan kereta.

Semua dilakukan agar masyarakat bisa menikmati perjalanan dengan tenang, dan para petugas pun bekerja dengan lebih percaya diri.

Khusus untuk tilik PJL, dilakukan juga oleh setingkat level Assistant Manager ke atas. PJL menjadi salah satu fokus utama.

Baca juga: Swiss Pasang Panel Surya di Rel Kereta, Apakah Indonesia Selanjutnya?

Tim memantau kesiapan para PJL, kondisi peralatan, bel peringatan, palang pintu, hingga pencahayaan dan visibilitas di sekitar perlintasan.

“PJL adalah titik krusial yang membutuhkan perhatian khusus. Kami ingin memastikan tidak hanya peralatan yang berfungsi dengan baik, tetapi juga bahwa petugas merasa didukung dalam menjalankan tugasnya serta memastikan seluruh SOP selalu ditaati," imbuhnya.

Kendati demikian, melalui pendekatan yang lebih humanis dan terbuka ini, KAI Daop 6 berharap, keselamatan bukan hanya menjadi tanggung jawab teknis, tetapi juga menjadi nilai bersama yang dijaga seluruh insan perkeretaapian.

“Kami ingin keselamatan benar-benar menjadi bagian dari budaya kerja sehari-hari, bukan hanya sekadar slogan yang diucapkan berulang-ulang," pungkas Feni.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Keterangan Pers