Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, mengungkapkan, antusiasme masyarakat terhadap perjalanan menggunakan kereta api pada masa libur panjang kali ini sangat tinggi, terutama untuk KA dengan relasi menuju kota-kota besar maupun tujuan wisata seperti Jakarta, Bandung, Purwokerto, Madiun, Surabaya, dan lainnya.
“Secara keseluruhan, okupansi KA keberangkatan awal dari wilayah Daop 6 pada long weekend kali ini tergolong tinggi. Bahkan beberapa KA favorit mencatatkan okupansi di atas 100% karena tingginya minat masyarakat yang memanfaatkan masa libur panjang untuk bepergian, baik untuk liburan, mudik, maupun kunjungan keluarga,” ujar Feni dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (9/6/2025).
Menurut Feni, total okupansi yang melebihi 100 persen dapat terjadi karena, adanya rotasi penumpang dalam satu rangkaian perjalanan, terutama untuk rute-rute menengah dan pendek.
“Kursi kereta api jarak jauh apabila tidak dipesan full relasi, maka dapat digunakan lebih dari satu kali perjalanan atau relasi parsial. Misalnya, 1 seat KA Taksaka relasi Yogyakarta-Gambir dapat dinaiki oleh seorang pelanggan yang naik dari Yogyakarta ke Kutoarjo, lalu kursi tersebut kembali terisi oleh penumpang lain dari Kutoarjo ke Purwokerto. Hal ini membuat total penjualan tempat duduk dapat melampaui kapasitas tempat duduk tetap atau full relasi,” jelasnya.
Berikut daftar beberapa KA keberangkatan awal stasiun Daop 6, yang menjadi favorit pelanggan, dengan okupansi fantastis di atas 100 persen:
1. Sri Tanjung (278) relasi Lempuyangan-Ketapang dengan okupansi 534 persen
2. Bengawan (281) relasi Purwosari-Pasar Senen dengan okupansi 479 persen
3. Joglosemarkerto (187) relasi Solo Balapan- Semarang Tawang - Purwokerto - Yogyakarta- Solo balapan dengan okupansi 279 persen
4. Joglosemarkerto (193) relasi Solo Balapan- Yogyakarta- Purwokerto- Semarang Tawang- Solo balapan dengan okupansi 265 persen
5. Taksaka (47) relasi Yogyakata - Gambirdengan okupansi 148 persen
6. Progo (257) relasi Lempuyangan-Pasar Senen dengan okupansi 116 persen
7. Taksaka (45) relasi Yogyakata - Gambir dengan okupansi 109 persen
8. Jaka Tingkir (255) relasi Solo Balapan- Pasar Senen dengan okupansi 109 persen
9. Argo Lawu (13) relasi Solo Balapan- Gambir dengan okupansi 109 persen
10. Lodaya (77) relasi Solo Balapan- Bandung dengan okupansi 107 persen
11. Senja Utama Solo (73) relasi Solo Balapan- Pasar Senen dengan okupansi 106 persen
12. Taksaka (43) relasi Yogyakata - Gambir dengan okupansi 104 persen
13. Fajar Utama Yk (109) relasi Yogyakata - Pasar Senen dengan okupansi 103 persen
14. Mataram (75) relasi Solo Balapan- Pasar Senen dengan okupansi 103 persen
Dengan capaian okupansi yang baik ini, ujar Feni, menunjukkan, kereta api masih menjadi pilihan utama masyarakat lintas kelompok dan latar belakang, untuk bepergian antarkota.
Sebab, keunggulannya dari sisi ketepatan waktu, kenyamanan, serta komitmen terhadap layanan yang inklusif, dan berorientasi pada seluruh lapisan masyarakat.
“KAI Daop 6 akan terus beradaptasi dan meningkatkan pelayanannya agar kereta api menjadi moda transportasi pilihan yang aman, nyaman, inklusif, dan relevan dengan kebutuhan seluruh segmen masyarakat,” pungkas Feni.