Namun, Kang Won-taek, profesor ilmu politik di Universitas Nasional Seoul, mengingatkan bahwa konflik politik belum akan berhenti.
“Jika Lee tidak mampu merangkul semua pihak, konflik lama yang memecah belah negeri ini bisa kembali muncul,” ujar Kang.
Pemilu presiden kali ini menjadi ajang penting bagi rakyat Korea Selatan untuk memulihkan demokrasi dan memastikan masa depan politik yang stabil.
Hasil akhir baru akan terungkap saat pemungutan suara utama pada 3 Juni mendatang, tetapi antusiasme pemilih Korea Selatan di Pemilu Presiden ini menunjukkan harapan besar akan perubahan yang lebih baik.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Yonhap News