INDOZONE.ID - Sejumlah negara Arab pada Minggu (9/2/2025) mengecam pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang dalam sebuah wawancara tampaknya mengisyaratkan, negara Palestina dapat didirikan di wilayah Arab Saudi.
Pernyataan Netanyahu, yang oleh beberapa media Israel dianggap sebagai lelucon, muncul di tengah ketegangan di kawasan terkait kemungkinan pemindahan warga Palestina. Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump sempat mengemukakan gagasan untuk merelokasi warga Gaza ke negara-negara tetangga.
Sekretaris Jenderal Liga Arab, Ahmed Aboul Gheit, menyatakan, pemikiran di balik pernyataan Netanyahu tersebut tidak dapat diterima dan mencerminkan keterputusan total dari realitas.
Baca Juga: Gencatan Senjata Ditunda Setelah Netanyahu Desak Hamas Berikan Daftar Sandera
Ia menambahkan, gagasan semacam ini, tidak lebih dari sekadar ilusi belaka.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menegaskan, pentingnya isu Palestina bagi dunia Arab.
"Penolakan tegas terhadap pernyataan semacam itu, yang bertujuan mengalihkan perhatian dari kejahatan yang terus dilakukan oleh pendudukan Israel terhadap saudara-saudara kita di Gaza," katanya.
Dalam pernyataannya, kementerian tersebut menyambut baik penolakan dari sejumlah negara sahabat.
"Kecaman, ketidaksetujuan, dan penolakan total yang dinyatakan oleh negara-negara sahabat terhadap pernyataan Benjamin Netanyahu mengenai pemindahan rakyat Palestina," tuturnya.
Dalam sebuah wawancara televisi pada Kamis lalu, jurnalis sayap kanan Israel, Yaakov Bardugo, sedang mendiskusikan kemungkinan normalisasi hubungan diplomatik dengan Arab Saudi, ketika ia tampak keliru mengungkapkan pandangan Riyadh dengan mengatakan, tidak akan ada kemajuan tanpa 'negara Saudi'.
Baca Juga: Benjamin Netanyahu: Israel Berhak Lanjutkan Perang jika Diperlukan dengan Dukungan AS
Netanyahu diminta segera mengoreksi, 'Negara Palestina?'
"Kecuali jika anda ingin negara Palestina berada di Arab Saudi. Mereka (Arab Saudi) memiliki banyak wilayah," lanjut Netanyahu sambil berkelakar.
Bardugo menanggapi dengan mengatakan bahwa ia tidak menolak kemungkinan tersebut.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Channelnewsasia.com