INDOZONE.ID – Situasi di Danau Tunjung, yang terletak di selatan lereng Pegunungan Argopuro, Desa Suci, Kecamatan Panti, Jember, sedang menjadi perhatian serius.
Para relawan bencana melaporkan munculnya retakan tanah yang bisa berujung pada jebolnya danau alami ini.
Matiyas Catur Wibowo, anggota Pecinta Alam dan Relawan Jember, mengungkapkan bahwa retakan tersebut ditemukan saat timnya melakukan pemantauan satwa antara 20-25 Desember 2024 lalu.
“Tim kami menemukan retakan tanah di bawah Danau Tunjung. Retakan ini mengarah ke aliran Kali Putih yang berada di Jember,” ujarnya, Minggu (2/2/2025).
Menurutnya, retakan ini cukup besar, dengan panjang sekitar 200-300 meter, lebar 20-30 cm, dan kedalaman mencapai 50-60 cm.
Kondisi ini meningkatkan kekhawatiran bahwa air dari Danau Tunjung bisa merembes masuk dan memicu jebolnya danau tersebut.
Baca Juga: Status dan Gaji Ribuan Pegawai Honorer Pemkab Jember Belum Jelas
Kondisi Danau Tunjung yang ditemukan retakan berpotensi mengakibatkan banjir bandang.
Berdasarkan hasil pemantauan, air yang tertampung di Danau Tunjung diperkirakan mencapai 90 juta meter kubik atau 90 miliar liter.
Volume ini tiga kali lipat lebih besar dibanding kondisi sebelum banjir bandang 2006.
“Saat banjir bandang 2006, luasan danau hanya sekitar 1,5 hektare. Sekarang, luasnya mencapai 3,6 hektare dengan kedalaman 2,5-3 meter,” jelasnya.
Kondisi Danau Tunjung yang ditemukan retakan berpotensi mengakibatkan banjir bandang.
Bila danau ini jebol, air akan mengalir deras dengan membawa lumpur, batu, dan material lainnya. Dengan kemiringan medan sekitar 40-45 derajat, aliran air diperkirakan bisa mencapai pemukiman warga dalam waktu 12-15 menit.
Selain itu, perubahan penggunaan lahan di sekitar Danau Tunjung turut memperburuk risiko bencana.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung, Narasumber