Ilustrasi kecepatan angin dari BMKG Juanda. (Dok. BMKG Juanda)
INDOZONE.ID - Berdasarkan analisa pola angin gradien 3000 feet, terpantau adanya daerah tekanan rendah di Samudera Hindia sebelah Barat dan Timur Australia.
Dari analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika BMKG Juanda, daerah pusat tekanan rendah tersebut berpotensi mengakibatkan Sikion Tropis. Kondisi ini dapat berdampak pada peningkatan kecepatan angin di wilayah Jawa Timur, termasuk di Kabupaten Bojonegoro.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Bojonegoro mengklaim sebanyak lima kecamatan yang berpotensi dilanda angin kencang, yakni Kedungadem, Sugihwaras, Gayam, Purwosari, dan Margomulyo.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo adalah Taufiq Hermawan mengatakan, secara umum kondisi angin saat ini di wilayah Jawa Timur bertiup dari arah barat hingga barat laut dengan kecepatan hingga 33 knot.
Peningkatan kecepatan angin juga berdampak terhadap peningkatan ketinggian gelombang di perairan Jawa Timur.
"Saat ini wilayah Jawa Timur masih memasuki musim hujan dan beberapa wilayah berada pada puncak musim hujan," katanya, Jumat (31/1/2025).
Aktifnya Monsun Asia, menyebabkan adanya fenomena gelombang atmosfer Rossby, dan aktifnya gelombang Madden Jullian Oscilation (MJO) serta adanya pertemuan angin di wilayah Jawa Timur mengakibatkan peningkatan pertumbuhan awan-awan penghujan di wilayah Jawa Timur.
Kondisi ini didukung dengan kelembapan udara yang lembap dari lapisan bawah hingga atas dan kondisi atmosfer lokal Jawa Timur yang labil.
"BMKG Juanda menghimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang," katanya.
Baca Juga: Kejati Jatim Periksa 250 Warga dari 10 Desa di Jember Terkait Kasus Dugaan Kredit Fiktif
Dia mengungkapkan, peningkatan kecepatan angin ini diprediksi terjadi mulai 30 Januari hingga 2 Februari 2025. Karena itu masyarakat tetap waspada karena dampak bencana yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem beragam. Yakni seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang serta berkurangnya jarak pandang.
"Selain itu, masyarakat juga dihimbau untuk selalu memantau kondisi cuaca terkini berdasarkan citra radar cuaca WOFI melalui website https://stamet juanda.bmkg.go.id/radar," ungkapnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan