INDOZONE.ID - Siswi salah satu SMA Negeri di Jember berinisial B (18) asal Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember. Diduga menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum Ojek online (Ojol). Diketahui oknum ojol itu berinisial Y.
Kejadian yang dialami korban itu terjadi sekitar hari Senin petang (20/1/2025) kemarin, sekitar pukul 16.30 WIB.
Korban menceritakan kejadian tersebut kepada Bapaknya Mujiono (47). Karena tidak terima atas dugaan tindak pelecehan seksual itu. Bapak korban melaporkan kejadian tersebut ke Unit PPA Satreskrim Polres Jember.
Terkait kejadian dugaan pelecehan seksual itu, kata Mujiono, bermula saat korban memesan jasa ojol lewat aplikasi online. Saat itu putri keduanya itu, dijemput di rumah temannya di sekitar Perumahan Dharma Alam dan meminta untuk diantar pulang ke rumahnya di sekitar Jalan Basuki Rahmat, Kecamatan Kaliwates, Jember.
Baca Juga: Mantan Wartawan dan Aktivis Ini Dilantik PAW Anggota DPR RI Dapil Jember-Lumajang
"Dari kejadian ini, anak saya mengaku trauma. Bahkan saya mengantar sendiri anak saya untuk buat laporan ke Polres Jember. Untuk kronologinya itu, pesan ojol minta diantar pulang," kata Mujiono saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Rabu (22/1/2025) malam.
Mujiono menjelaskan, berdasarkan rute perjalanan pulang anaknya. Seharusnya korban diantar lewat jalanan umum. Tapi saat itu, oleh oknum ojol tersebut malah diantar lewat jalan yang tidak semestinya.
"Anak saya itu kan habis pulang sekolah, mampir ke rumah temannya. Nah kemudian dari rumah temannya itu, pesan ojol lewat aplikasi online. Seharusnya kalau dari rute, dari rumah temannya itu, lewat Jalan Hayam Wuruk, kemudian melalui simpang empat Argopuro, belok kanan menuju Jalan Imam Bonjol, terus tembus ke Tegal Besar, kemudian lampu merah Pasar Sabtuan, kemudian ke rumah," ulasnya.
"Nah ini tidak seperti itu, anak saya dibawa lewat Ajung. Sebelum Lampu Merah Ajung, jadi dia belok kiri masuk ke perumahan saya lupa namanya. Masuk ke jalan kecil, tembus ke Perumahan Bumi Tegal Besar (BTB). Dari BTB itu terus tembus ke perumahan Pondok Gede. Dari Pondok Gede, baru disitu diantar ke rumah di Jalan Basuki Rahmat," sambungnya menjelaskan.
Dari kejadian oknum ojol yang mengantar korban itu, melalui jalan tidak semestinya. Lebih lanjut kata Mujiono, selama dalam perjalanan itu. Diduga terjadi tindak dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oknum ojol.
Baca Juga: Update Kasus Dugaan Pelecehan Seksual: Agus Tunadaksa Resmi Ditahan di Lapas
"Jadi pengakuan dari anak saya, dia dipaksa untuk pegangan menyabuk (pegang pinggan) ke si driver ojol itu. Alasannya kurang tahu juga mungkin jalan geronjal-geronjal katanya. Terus sempat berhenti di tengah jalan yang sepi," jelasnya.
"Di jalan yang sepi itu, dia (driver ojol) melihat gubuk. Dia (driver ojol) sempat-sempatnya menawarkan bilang begini. Enak ya kalau tidur-tiduran di situ," ujarnya menirukan kronologi yang dijelaskan putrinya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung