"Di suatu tempat juga (berhenti di tengah jalan). Dia (korban) dipaksa untuk pakai helm. Akan tetapi tangannya yang sebelah kiri (oknum Ojol), sampai menyentuh dada anak saya (terkesan sengaja). Setelah itu dia baru melanjutkan perjalanan melewati perumahan BTB terus ke arah Pondok Gede sampai ke rumah itu," jelasnya.
Lebih lanjut kata Mujiono, korban selama perjalanan pulang ke rumah. Juga diduga mengalami dugaan pelecehan yang dilakukan oknum ojol itu.
"Saat perjalanan pulang katanya (korban), juga ada niatan dari si Driver Ojol ini untuk megang-megang maaf, pahanya anak saya. Waktu itu tangan pelaku ini masuk ke bagian paha, kemudian anak saya berusaha untuk narik tangannya," ungkapnya.
Dari kejadian ini, kata Mujiono, putrinya itu mengaku trauma.
Baca Juga: Jasad 'Mister X' Ditemukan Pencari Rongsokan di Pesisir Pantai Puger Jember, Diduga Korban Banjir
"Bahkan berhubung dia masih sekolah. Sampai tidak berani cerita ke siapapun. Saat di BK (Bimbingan Konseling) di sekolahnya. Anak saya ini takut untuk cerita ke gurunya. Anak saya hanya bilang diajak oleh saya untuk diantar ke Polres. Tujuan saya ya mnegantar untuk laporan ke Polres itu," tuturnya.
"Untuk identitas nama saya tahu. Karena dari aplikasi ojol itu tercatat namanya, sebagai bekas orderan. Sampai saat ini saya menunggu perkembangan dari Polres Jember," imbuhnya.
Terkait kasus dugaan pelecehan ini, Kasat Reskrim Polres Jember AKP Angga Riatma mengatakan polisi saat ini masih dalam tahap penyelidikan.
"Untuk laporan kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum driver ojol ini sudah kami terima. Namun demikian, kasus ini masih dalam tahap penyelidikan. Nanti akan kami akan menginformasikan lebih lanjut setelah tahap lidik selesai," ujar Angga saat dikonfirmasi di Mapolres Jember.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung