INDOZONE.ID - Aksi bejat yang dilakukan oleh pimpinan Pondok Pesantren berinisial AD di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, terhadap para santriwatinya bisa dibilang di luar nalar. Pasalnya aksi CH (47) saat mencabuli para korbannya sempat dipergoki oleh keluarga termasuk istri dari pelaku itu sendiri.
"Jadi tersangka ini melakukannya sejak tahun 2019 sampai 2024 dan memang sudah diingatkan oleh istrinya dan juga salah satu saudaranya karena kepergok melakukan itu dengan korban," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Nicholas Ary Lilipaly kepada wartawan, Rabu (22/1/2025).
Seolah nafsu yang sudah tidak terbendung, teguran maupun nasehat dari keluarganya tidak menjadi halangan CH untuk tetap melecehkan santrinya. Alhasil, dia tetap melakukan aksi bejatnya saat sang istri sedang tidak berada di rumah.
Baca Juga: Ponpes Jaktim yang Tersandung Kasus Pelecehan Santri Masih Beroperasi, Polisi Beri Penjelasan
"Tapi tetap saat istrinya sibuk mengajar di pondok pesantren dan saudaranya juga tidak ada di rumah, maka korban selalu diajak ke rumah ataupun ke kamarnya untuk melakukan kegiatan untuk mengeluarkan sperma dari pada tersangka itu sendiri," ucap Nicholas.
Di sisi lain usai melakukan aksi bejatnya terhadap para korban, CH membungkam korban dengan cara memberikan uang dan menjanjikan akan diberikan perlakuan yang istimewa selama di dalam pesantren.
"Diberikan iming-iming, diberikan uang dan juga diberlakukan istimewa di pondok pesantren itu sendiri." kata Nicholas.
Diberitakan sebelumnya, Polres Metro Jakarta Timur menangkap seorang guru berikut pemimpin salah satu ponpes yang berada di Duren Sawit, Jakarta Timur. Keduanya ditangkap lantaran sudah melakukan tindakan pelecehan terhadap sejumlah santrinya.
Modusnya, tersangka meminta korban memijat. Langkah selanjutnya, tersangka melakukan tindakan pelecehan terhadap para korbannya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung