Ketua Komisi B DPRD Jember Candra Ary Fianto.
INDOZONE.ID - Warga Kabupaten Jember dihebohkan dengan banyaknya perkembangan kasus hewan ternak sapi yang terpapar virus penyakit mulut dan kuku (PMK).
Tercatat oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Jember, sudah ada 1.031 ternak sapi yang terpapar virus PMK
Dengan rincian, sebanyak 78 ekor mati, 25 ekor potong paksa dan 163 ekor sembuh. Hal itu disampaikan oleh Ketua Komisi B DPRD Jember Candra Ary Fianto, berdasarkan hasil rapat dengar pendapat yang dilakukan dirinya bersama DKPP, Senin (13/1/2025) kemarin.
Baca Juga: Eks Polisi Gabung KKB, Tembak Mati 5 Warga Sipil di Papua
"Dari rapat kemarin itu, kita menyampaikan ada beberapa hal yang hari ini menjadi keluhan dari masyarakat. Yang pertama dan yang paling utama adalah tentang Penyebaran penyakit mulut dan kuku. Dari data terakhir yang sudah tersampaikan pada kami. Itu ada seribu lebih hewan ternak yang terpapar PMK di seluruh kecamatan di Kabupaten Jember. Maka kami meminta agar dinas melakukan kajian dan hal itu dilaporkan kepada Bupati," kata Candra saat dikonfirmasi di DPRD Jember, Selasa (14/1/2025) pagi.
Kajian yang dimaksud, lanjutnya, adalah penyebaran virus PMK ini masuk dalam situasi khusus.
Ketua Komisi B DPRD Jember Candra Ary Fianto.
"Sehingga perlu diterapkan status KLB (Kejadian Luar Biasa). Kami juga Meminta Agar pelaksanaan penanganan PMK ini Itu bisa ditangani dengan lebih serius, lebih fokus," sambungnya.
Terkait progres vaksinasi, kata Candra, Komisi B meminta Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan agar menggunakan anggaran Rp 2,4 miliar dalam APBD 2025 untuk membeli vaksin. Pasalnya pemenuhan vaksin dengan biaya sendiri mutlak dilakukan.
Baca Juga: Jadi Stafsus Presiden Prabowo, Begini Penampakan Raline Shah saat Dilantik!
"Karena Jember hanya kebagian jatah 4.750 dosis vaksin dari Pemprov Jatim, yang sebagian disuntikkan untuk 178 ekor domba dan kambing. Sementara jumlah ternak di Jember mencapai ratusan ribu ekor. Terbanyak adalah sapi potong, yakni 273.019 ekor, diikuti domba sebanyak 87.614 ekor dan kambing sebanyak 59.151 ekor. Sampai hari ini, (juga) masih belum ada kabar kembali apakah Jember nanti akan mendapatkan vaksin lagi,” kata Candra.
Terkait upaya berikutnya untuk meminimalisir penyebaran paparan virus PMK tersebut. Menurut legislator dari PDI Perjuangan ini, juga perlu upaya untuk menutup sementara pasar hewan.
"Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan melakukan kajian dan berkoordinasi dengan beberapa pemangku kepentingan, termasuk Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), agar menutup pasar-pasar hewan tesebut. Kami juga meminta kepada Dinas agar berkoordinasi dengan pimpinan untuk mengirimkan surat ke Kementerian Pertanian untuk menginformasikan keadaan dan situasi PMK di Kabupaten Jember," ungkapnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung