Mary Jane Veloso. (ANTARA FOTO/Azmi Samsul Maarif)
Saat tiba di Filipina, keluarga Mary Jane tidak bisa langsung menyambutnya di bandara karena alasan keamanan.
Namun, mereka diperbolehkan bertemu di kompleks penjara. Momen haru terjadi ketika kedua anak laki-laki Mary berlari memeluk ibunya setelah sekian lama terpisah.
"Ini adalah momen yang sangat emosional bagi kami," ujar salah satu anggota keluarga Veloso yang ikut menyaksikan pertemuan tersebut.
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr.
Dalam pernyataannya, Mary Jane mengungkapkan rasa syukurnya bisa kembali ke tanah air. Ia juga memohon kepada Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. untuk memberikan pengampunan agar bisa kembali ke keluarganya sepenuhnya.
"Saya sangat bersyukur akhirnya bisa pulang ke negara sendiri. Saya memohon kepada Presiden agar diberikan grasi," katanya.
Pejabat Kementerian Kehakiman Filipina menyatakan bahwa Presiden Marcos Jr. sedang mempertimbangkan kemungkinan memberikan pengampunan kepada Mary.
Sementara itu, Indonesia telah menyatakan akan menghormati keputusan apapun yang diambil oleh pemerintah Filipina terkait kasus ini.
Menteri Luar Negeri Filipina Enrique Manalo. (rappler.com)
Menteri Luar Negeri Filipina Enrique Manalo menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Indonesia atas kerja sama dan sikap yang memungkinkan pemulangan Veloso.
Ia menyebut pemulangan ini sebagai "hadiah Natal yang tak ternilai" bagi Veloso dan keluarganya.
Meskipun perjuangannya masih belum selesai, pemulangan ini memberikan harapan baru bagi Mary Jane untuk memulai lembaran hidup yang lebih baik di tanah kelahirannya.
Momentum ini juga menjadi simbol solidaritas antara dua negara di Asia Tenggara, Filipina dan Indonesia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Channelnewsasia.com