Kategori Berita
Media Network
Rabu, 27 NOVEMBER 2024 • 13:10 WIB

Wapres Filipina Bantah Tuduhan Rencana Pembunuhan Presiden Marcos

Wakil Presiden Filipina Sara Duterte mengadakan konferensi pers di sebuah rumah sakit di Quezon City, Metro Manila, pada Selasa 26 November 2024. (channelnewsasia.com)

INDOZONE.ID - Hubungan politik di Filipina kembali memanas, setelah Wakil Presiden Sara Duterte membantah tuduhan bahwa, dirinya merencanakan pembunuhan terhadap Presiden Ferdinand Marcos.

Tuduhan tersebut muncul setelah komentar kontroversial Duterte memicu penyelidikan resmi oleh pemerintah. Konflik ini mencerminkan ketegangan mendalam antara dua tokoh penting di pemerintahan, terutama menjelang pemilu paruh waktu 2025.

Tuduhan yang Memicu Penyelidikan

Wakil Presiden Filipina Sara Duterte

Pada Senin (25/11/2024), Departemen Kehakiman Filipina menyebut, Sara Duterte sebagai 'otak yang mengaku sendiri' dalam rencana pembunuhan terhadap Marcos, istri Marcos, Liza Araneta-Marcos, dan sepupunya, Martin Romualdez.

Duterte diminta hadir untuk memberikan kesaksian dalam penyelidikan resmi, terkait kasus tersebut.

Tuduhan ini muncul setelah Duterte menyatakan, pernah memerintahkan anggota tim keamanannya untuk membunuh Marcos dan keluarga, jika ada upaya pembunuhan terhadap dirinya yang berhasil.

Namun, pada Selasa (26/11/2024) kemarin, Duterte mengklarifikasi bahwa, pernyataannya hanya luapan 'kekecewaan mendalam', terhadap kepemimpinan Marcos yang dinilai gagal melayani rakyat Filipina.

Baca Juga: Fakta Ancaman Pembunuhan Presiden Filipina oleh Sang Wapres dan Warisan Permusuhan Keluarga

Penjelasan Duterte: Bukan Ancaman Nyata

Sara Duterte. (channelnewsasia.com)

Duterte membantah, pernyataannya merupakan ancaman aktif. Ia menilai tuduhan tersebut sebagai lelucon, dan menganggap pemerintah sedang berusaha mengalihkan perhatian publik dari masalah yang lebih besar.

"Rencana balas dendam bersyarat seperti ini tidak bisa dianggap sebagai ancaman nyata. Narasi ini hanyalah khayalan," tegas Duterte dalam pernyataan tertulisnya.

Aliansi yang Runtuh

Wakil Presiden Filipina Sara Duterte-Carpio vs Presiden Filipina Ferdinan Marcos Jr.

Aliansi antara Duterte dan Marcos yang membawa kemenangan besar pada pemilu 2022, kini hancur menjelang pemilu paruh waktu 2025. Kedua pihak saling menyerang dengan tuduhan serius, termasuk dugaan kecanduan narkoba.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Channelnewsasia.com

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Wapres Filipina Bantah Tuduhan Rencana Pembunuhan Presiden Marcos

Link berhasil disalin!