"Saya berharap dengan adanya industri IMIP Morowali, bisa terus menopang pertumbuhan ekonomi Sulteng, dapat menopang perkembangan IPM kita, khususnya di sektor pendidikan, kesehatan. Kemudian menyiapkan SDM yang berkualitas sehingga bisa bersaing di dunia kerja," ucap Patta Tope.
Baca Juga: PT IMIP Klarifikasi Video Viral Oknum HR Teriaki Calon Karyawan
Diharapkan juga, kata Prof. Patta Tope, dana-dana CSR dari IMIP dapat mendukung pembangunan berkelanjutan di bidang kesehatan dan pendidikan. “Kita punya usia harapan hidup yang maksimal dan pendapatan per kapita masyarakat membaik. Tentunya, IMIP juga memberikan dampak positif terhadap peningkatan IPM di Sulteng,” kata Patta Tope.
Dari rilis data BPS Sulteng bahwa untuk IPM Morowali selalu mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun. Data IPM Morowali selama lima tahun terakhir tercatat tahun 2019 IPM Morowali di angka 72,02, tahun 2020 IPM Morowali di angka 72,21, tahun 2021 IPM Morowali di angka 72,29, tahun 2022 IPM Morowali di angka 72,55, dan pada tahun 2023 IPM Morowali di angka 73,02.
Hadirnya Kawasan IMIP turut menyumbangkan puluhan ribu tenaga kerja dari seluruh Indonesia. Departemen HR PT IMIP menyebutkan, data terakhir pada September 2024 kemarin, jumlah tenaga kerja di kawasan industri IMIP telah mencapai di angka 84.336 pekerja dengan jumlah karyawan laki-laki sebanyak 77.855 orang dan perempuan 6.481 orang.
"Dengan banyaknya karyawan itu, maka mobilitas masyarakat khususnya di Morowali, akan semakin baik. Beragam usaha akan tumbuh di sana, permintaan mobilitas masyarakat lebih tinggi yang berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat di sekitar kawasan industri," tutup Patta Tope.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Press Release