Meskipun diakuinya memang kehadiran empat titik TPS3R belum terlalu maksimal untuk menangani permasalahan sampah di Kota Yogyakarta.
Mengingat produksi sampah di Kota Yogyakarta didominasi sampah organik. Bahkan dari total produksi sampah harian sebesar 200 ton, 60 persennya merupakan sampah organik.
Sementara 40 persen sisanya sampah anorganik. Karena itu, Sugeng berharap, agar masyarakat dapat membantu pemerintah untuk menangani permasalahan sampah.
“Adanya kerjasama antara pemerintah dengan masyarakat tentu akan sangat membantu penanganan sampah di Kota Yogyakarta, misal hulu kita (Pemkot) yang bertanggung-jawab dan hilir dari masyarakat,” harap Sugeng.
Untuk diketahui juga, Pemkot Yogyakarta hingga kini masih menerapkan jadwal khusus pembuangan ke depo-depo, yang mmana ada hari khusus untuk pembuangan residu sampah organik dan residu sampah anorganik.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung