Menteri Koperasi dan UKM Sebut Aplikasi Ini sebagai Ancaman bagi UMKM Indonesia!

Menteri Koperasi dan UKM (Menkop) Teten Masduki di Jakarta, Rabu (15/9). (photo/ANTARA/HO-KemenkopUKM)

INDOZONE.ID - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menyebut Temu, platform global cross-border asal Cina sebagai ancaman yang serius bagi UMKM lokal Indonesia.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koperasi dan UKM, yakni Teten Masduki, dalam video yang diterima oleh Indozone.id, Jumat (14/6/2024). Ia menyampaikan bahwa akan ada sebuah platform yang lebih berbahaya bagi UMKM Tanah Air daripada TikTok.

Baca Juga: Warga Jagalan Desak Pemkot Ubah TPS3R Karangmiri Jadi Ruang Terbuka Hijau, DLH Kota Jogja: Saya Setuju Tapi Bicarakan ke Birokrasi Tingkat Tinggi Dulu

Teten menyampaikan bahwa perusahaan yang menggunakan metode penjualan Factory to Consumer (penjualan langsung dari pabrik ke konsumen). Hal ini dapat menawarkan produk dengan harga sangat murah yang sulit ditandingi oleh produk lokal.

"Ini yang saya khawatir, bahwa ada satu lagi aplikasi digital cross-border, yang saya kira akan masuk ke kita, dan ini lebih dahsyat daripada TikTok. Karena ini menghubungkan Factory to Consumer (penjualan langsung dari pabrik ke konsumen)," kata Teten.

Baca Juga: Sempat Melawan, Polisi Ternyata Tembak Perampok Toko Jam Mewah yang Viral

Selain itu, platform digital yang menghubungkan Factory to Consumer diyakini akan menghilangan cukup lapangan kerja, terutama di bidang distribusi barang-barang.

"Ya, ini nantinya akan langsung ratusan pabrik nih akan langsung masuk ke konsumen. Jadi akan ada berapa banyak lapangan kerja di bidang distribusi yang akan hilang. Jadi, nanti tidak ada lagi yang nama reseller atau affiliator," pungkasnya.