Pertemuan mahasiswa UGM yang kemping di kampus dengan pihak rektor. (Z Creators/Olivia RIanjani)
INDOZONE.ID - Meski telah ditemui para rektorat terkait protes kenaikan UKT dan Uang Pangkal kampus, namun sejumlah mahasiswa UGM tetap mempertahankan lokasi camping di halaman balalirung.
"Jangan lah pak, coba bayangkan anak bapak kuliah disini terus protes seperti ini karena UKT dan uang pakal naik, dimana hati nuraninya", kata salah satu mahasiswa disaat tendanya hendak dibongkar petugas keamanan keselamatan kerja dan lingkungan UGM (PK4L) , Jumat (31/5/2024) siang ini.
Para mahasiswa juga menyanyikan beberapa lagu tanah air sebagai bentuk kekecewaan kepada rektorat kampus.
Baca Juga: UGM Akan Beri Subsidi Sampai 100 Persen Bagi Orang Tua Mahasiswa dengan UMR Jogja
Tidak hanya itu, sejumlah poster kekecewaan dibentangkan saat pembongkaran tenda. Poster tersebut bertuliskan "Hapuskan Uang Pangkal di Seluruh Golongan UJKT di UGM", dan "Kami Menolak Negosiasi Kecuali Dengan Ova Emilia".
Sebegai informasi, aksi menginap mendirikan tenda seperti ini baru pertama kali meski sebelumnya pernah terjadi protes kenaikan UKT serupa.
Pertemuan mahasiswa UGM yang kemping di kampus dengan pihak rektor. (Z Creators/Olivia RIanjani)
Sementara itu, Sekretaris UGM, Andi Sandi telah memperingatkan mahasiswa yang protes tersebut untuk berbenah tendanya lantaran tempat itu akan digunakan untuk persiapan gladi upacara kenegaraan.
"Sebelumnya saya sudah berusaha bilang baik-baik ke anak-anak untuk membongkar tendanya karena mau digunakan acara kenegaraan", tegas Sandi.
Baca Juga: World Water Forum ke-10 Mengesahkan Deklarasi Menteri, Apa Itu?
Untuk diketahui, UKT dan IPI yang ditetapkan di UGM itu nantinya akan mengacu Indeks Kemampuan Ekonomi (IKE) yang meliputi penghasilan orang tua, jumlah tanggungan keluarga, SPT Tahunan, dan daya listrik.
Hal ini sebagaimana disampaikan langsung oleh Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Keuangan UGM, Prof. Supriyadi yang mengatakan, adanya IPI atau yang tahun lalu bernama Sumbangan Solidaritas Pendidikan Unggul (SSPU) secara regulasi diizinkan untuk diterapkan.
Sampai berita ini ditulis, para mahasiswa enggan membubarkan diri atau memilih tetap dilokasi.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung