Ilustrasi toren air. (Instagram/airkami.id)
INDOZONE.ID - Misteri adanya temuan jasad pria di dalam toren air di Pondok Aren, Tangerang Selatan akhirnya berhasil terbongkar. Korban disinyalir kuat sengaja masuk ke dalam toren untuk menghindari kejaran aparat kepolisian berkaitan dengan kasus penyalahgunaan narkotika.
"Kemungkinan seperti itu (masuk toren untuk hindari kejaran polisi)," kata Kapolsek Pondok Aren Kompol Bambang Askar kepada wartawan, Rabu (29/5/2024).
Kasus narkoba yang menjerat korban yang diketahui bernama Devi Karmawan alias Depoy bermula saat polisi mendapat informasi adanya penyalahgunaan narkotika.
Baca Juga: Kronologi Temuan Jasad Pria Dalam Toren Air di Tangsel: Bikin Merinding!
Pada 24 Mei 2024 malam yang lalu di Jalan Puskesmas, Pondok Aren, polisi berhasil menangkap satu pelaku berinisial AA dengan barang bukti sabu seberat 1,16 gram dengan terbungkus ke dalam lima klip.
AA diketahui berperan sebagai kurir yang diperintah oleh tersangka lainnya yang saat ini masih berstatus sebagai DPO. Kepada poliai, AA mengakui diperintah mengambil narkoba di sebuah rumah kosong di dekat kediaman Depoy.
"Saat itu juga petugas tim opsnal mengarah ke rumah kosong itu yang awalnya diakui oleh si AA itu rumahnya si D itu. Saat itu juga kami kesana pukul 23.00 malam. Mengingat di rumah si D ini kosong langsung ktia balik kanan. Rumah itu dalam keadaan sepi, kosong," ucap Bambang.
Beberapa waktu kemudian, ditemukanlah mayat di dalam toren. Bambang menyebut awalnya pihaknya tidak berani langsung memvonis jasad itu merupakan buronan mereka.
"Kami memegang asas praduga tak bersalah. Pada saat terjadi penemuan mayat yang diketahui pada Senin 27 Mei yang dilaporkan ke kami itu jam 17.30 WIB dari Pak RT," kata Bambang.
Polisi sendiri belum mengetahui penyebab pastu sang bandar narkoba ini bisa masuk ke dalam toren. Namun, diduga ada pengaruh dari sabu yang membuat pelaku memilih mengumpat di dalam toren berujung tewas.
"Mengingat tersangka belakang ini menunjukkan rumahnya di mana dan posisinya mau ke rumah kosong itu melewati rumahnya DK. Kita waktu itu belum tahu rumahnya DK, yang diketahui rumah kosong itu. Kemungkinan yang bersangkutan (DK) ini masih ada reaksi sabu, halu atau ketakutan," katanya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung