Hamas telah membunuh dan menawan sejumlah orang pada 7 Oktober 2024, memicu serangan darat Israel ke Gaza. Jumlah korban tewas hampir mencapai 30.000 orang menurut otoritas kesehatan di Gaza.
Hamas selalu menyatakan bahwa mereka akan melepaskan semua tahanan sebagai bagian dari kesepakatan untuk mengakhiri perang secara total. Sementara itu, Israel hanya bersedia mempertimbangkan jeda sementara dan tidak akan mengakhiri perang sampai menghancurkan kelompok militan Islam ini.
Proposal gencatan senjata yang dibahas adalah gencatan selama 40 hari di mana Hamas akan melepaskan sekitar 40 sandera dengan imbalan pembebasan sekitar 400 tahanan Palestina oleh Israel.
Israel akan menarik pasukannya dari daerah berpenduduk di Gaza, memungkinkan penghuni Gaza, kecuali pria usia berperang, kembali ke rumah mereka, dan bantuan akan ditingkatkan, termasuk pasokan perumahan mendesak.
Warga Gaza, seperti Rehab Redwan di Rafah, menyampaikan keprihatinan terhadap kemungkinan gencatan senjata sementara hanya berujung pada kembalinya pertempuran. Gencatan senjata sebelumnya runtuh pada November 2023 setelah hanya seminggu.
Redwan, yang tinggal di tenda pinggir jalan setelah melarikan diri dari rumahnya di Khan Younis, berharap agar gencatan senjata bersifat permanen untuk menghindari kehancuran lebih lanjut.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Reuters.com