Israel serang Rafah, kota di tepi selatan Jalur Gaza.
INDOZONE.ID - Serangkaian serangan Israel pada Senin (12/2/2024) pagi menghantam Rafah, kota di tepi selatan Jalur Gaza, yang dihuni lebih dari 1,4 juta warga Palestina untuk menghindari pertempuran di tempat lain.
Sebelumnya Israel memang telah mengisyaratkan akan adanya serangan di wilayah perbatasan Mesir yang padat penduduk.
Sementara itu, serangan ini tetap dilancarkan Tel Aviv, meski pada Minggu (11/2/2024) kemarin, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah memperingatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, agar tidak melakukan operasi militer di Rafah tanpa rencana yang kredibel, untuk melindungi warga sipil di sana.
Seorang pejabat senior AS yang tidak disebutkan namanya mengungkapkan, pernyataan Biden itu adalah peringatan paling tegas yang dikeluarkannya terkait konflik di Gaza.
Baca Juga: Hilang 12 Hari, Bocah Gaza 6 Tahun Hind Rajab Ditemukan Tewas Diserang Israel Usai Minta Dievakuasi
Biden yang pekan lalu menyebut respons militer Israel di Gaza 'berlebihan', juga mengupayakan langkah-langkah mendesak dan spesifik untuk memperkuat bantuan kemanusiaan di kantong konflik tersebut.
Dikutip AP News, Senin (12/2), Televisi Channel 13 Israel mengatakan percakapan antara Biden dengan Netanyahu pada hari Minggu berlangsung selama 45 menit.
Pejabat senior itu menambahkan, diskusi mengenai potensi perjanjian gencatan senjata menjadi topik pembicaraan, dan setelah berminggu-minggu melakukan diplomasi, kerangka kerja kini sudah cukup siap untuk menghasilkan kesepakatan yang bisa menghasilkan gencatan senjata. Sebagai imbalan, sisa sandera yang ditahan oleh Hamas bakal dibebaskan seluruhnya.
Meski begitu, Pejabat senior itu mengakui, bahwa masih ada ketidaksepahaman antara Hamas dengan Tel Aviv, namun dia menolak memberikan rinciannya.
Namun yang pasti, tekanan militer terhadap Hamas di kota selatan Khan Younis dalam beberapa pekan terakhir membantu mendekatkan kelompok tersebut untuk menerima kesepakatan.
Sementara itu, serangan yang dilancarkan Israel pada Senin pagi terjadi di sekitar Rumah Sakit Kuwait, di Rafah. Beberapa dari korban yang terluka karena serangan telah dibawa ke rumah sakit.
Di sisi lain, militer Israel mengatakan pihaknya menyerang 'sasaran teror di wilayah Shaboura', yang merupakan sebuah distrik di Rafah. Pernyataan militer mengatakan serangkaian serangan telah selesai, tanpa merinci target atau menilai potensi kerusakan atau korban jiwa.
Pada gilirannya, Pejabat kesehatan Palestina tidak segera memberikan informasi mengenai korban jiwa.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: AP News