Wanita bercadar saat diamankan polisi (Istimewa)
Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror (Densus 88 AT) Polri memberikan kabar terbaru terkait kondisi Siti Elina, wanita bercadar dan berpistol yang coba terobos Istana Negara beberapa waktu lalu. Tak hanya tidak kooperatif, polisi menyebut Siti kerap berteriak-teriak sendiri.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kabag Banops Densus 88 AT Polri, Kombes Pol Aswin Siregar. Kombes Aswin menyebut Siti kesehariannya lebih banyak diam dan berteriak-teriak.
"Ada (gelagat aneh), ya, pertama dia cenderung diam, tapi kalau diam saja, tidak berbeda dengan tersangka lainnya, tapi cenderung ingin melukai diri gitu, ya, dan berteriak-teriak," kata Kombes Aswin kepada wartawan, Sabtu (29/10/2022).
Baca Juga: Wanita Bercadar yang Terobos Istana Sulit Diperiksa, Polri: Dia Masih Diam
Kombes Aswin menyatakan, pihaknya merekomendasikan agar kejiwaan Siti diperiksa. Jadi, kondisi kejiwaan wanita bercadar tersebut bisa diketahui.
"Jadi, penyidik menyimpulkan untuk meminta bantuan ahli kejiwaan untuk memeriksa yang bersangkutan," beber Aswin.
Siti diketahui merupakan wanita yang membuat geger dan viral karena aksinya mencoba menerobos masuk Istana Negara, Jakarta Pusat, pada beberapa waktu yang lalu. Dia juga sempat menodongkan pistol jenis FN ke arah Paspampres yang sedang bertugas.
Beruntung, aksi Siti tidak berlanjut. Siti pun diamankan oleh pihak kepolisian. Polda Metro Jaya sendiri menyebut Siti melakukan aksinya dengan tujuan ingin bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia mau menyampaikan pandanganya terkait idelogi Pancasila yang salah.
Baca Juga: Ini Daftar Barang Bukti Disita Dari Wanita Bercadar Penerobos Istana Negara
Sementara itu, Densus 88 menyebut Siti melakukan aksinya karena dorongan dari mimpi-mimpinya. Selain Siti, polisi juga menangkap suami dan guru Siti yang rupanya masuk ke dalam jaringan radikal Negara Islam Indonesia (NII).
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: