Kasus Covid-19 Kembali Naik, Anggota DPR Ingatkan Soal Hal Ini

Ilustrasi petugas medis menyuntikkan vaksin Covid-19. (ANTARA FOTO/Fauzan)

Kasus Covid-19 di Tanah Air kembali melonjak belakangan ini. Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mengingatkan kepada semua pihak untuk waspada menghadapi hal-hal berikut ini.

“Pandemi masih berlangsung dan sulit ditebak kapan berakhir. Dalam kondisi yang serba tak pasti ini, kita harus berhati-hati, tingkatkan kewaspadaan, jangan terlalu cepat menganggap Covid-19  sudah tidak ada atau tidak berbahaya lagi,” kata Rahmad dalam siaran persnya kepada Indozone, Selasa (21/6/2022).

Ia mendesak  agar dalam kondisi pandemi yang belum menentu ini, pemerintah dapat memberikan peringatan kepada masyarakat bahwa situasi sekarang perlu perhatian khusus. Terlebih ditemukannya varian Omicron BA.4 dan BA.5.H.

Baca Juga: Covid-19 Melandai, Begini Kondisi RSDC Wisma Atlet Kemayoran Bak Gedung ‘Mati Suri’

“Sekali lagi, pandemi masih dinamis sehingga lonjakan sangat memungkinkan, terlebih minggu lalu ditemukan varian Omicron BA.4 dan BA.5. H. Kita tahu varian ini cepat menular meski gejala beratnya tidak seberat Omicron varian lainnya bukan berarti kita berleha leha,” urai dia.

Selain itu, Rahmad meminta kepada pemerintah agar dapat meningkatkan vaksinasi, karena secara nasional  masih dibawah standar WHO 70 persen untuk vaksin lengkap.

Sementara, ucap Rahmad, pada bulan Juni ini, jumlah vaksinasi belum sampai 63 persen. Termasuk capaian vaksin boster juga masih rendah.

“Kita harus kerja bersama sesama dan secara terus menerus menggiatkan vaksinasi, serta tracing testing harus  agar bisa dideteksi dan meningkatkan surveillance sedini mungkin,” bebernya.

Terakhir, Politisi PDIP ini meminta kepada semua  masyarakat dan pemerintah masih perlu mengencangkan protokol kesehatan.

“Meski ada pelonggaran dan penyesuaian di tempat umum tidak wajib memakai masker bukan berarti bebas tidak bermasker kan tidak wajib artinya sukarela, tapi tetap disarankan pakai masker di tempat umum di ruang tertutup wajib,” tandasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

• Puluhan Nama Jalan di Jakarta Diubah Jadi Nama Tokoh Betawi, Ini Daftarnya
• Pria Penghina MUI Banten Diciduk Polisi, Motifnya Sakit Hati soal Ngaji di Trotoar
• Densus 88 Tangkap 3 Teroris JAD di Bima, Ini Peran-peran Mereka