Abdul Muhaimin Iskandar. (Instagram/cakiminow)
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar berbicara soal pemulihan masa pandemi. Menurutnya, upaya pemulihan bukan hanya sekedar memulihkan ekonomi atau naiknya angka-angka produk domestik bruto (PDB).
Namun juga memulihkan kondisi sosial dengan memberikan lapangan pekerjaan bagi mereka yang terdampak karena Covid-19.
Pasalnya, menurut pria yang kerap disapa Cak Imin itu, masih banyak anak muda yang tidak memiliki pekerjaan sekarang ini.
"Masih banyak keluarga-keluarga di Indonesia tidak memiliki pendapatan layak. Masih banyak anak-anak muda tidak bekerja, jobless, menganggur," ujar Muhaimin saat menyampaikan Pidato Awal Tahun bertajuk ”Peta Jalan Indonesia Maju”, Senin (3/1/2022).
Cak Imin juga menyampaikan tiga poin tujuan penting yang harus menjadi fokus pemulihan sosial ekonomi dari masa pandemi.
Pertama, menurunkan angka pengangguran. Saat ini, total angka pengangguran nasional masih sangat tinggi, yang berada di angka 9% lebih.
”DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Kepulauan Riau, tercatat memiliki angka pengangguran tertinggi. Saya ingin mengingatkan sekali lagi, bahwa lapangan kerja adalah kepentingan nasional. Semakin banyak warga bekerja, semakin kuat daya beli dan semakin banyak wajib pajak. Semakin banyak warga bekerja, semakin kuat kohesi sosial dan loyalitas untuk Indonesia kita,” katanya.
Cak Imin mendesak perluasan dukungan pemerintah untuk anak muda dan warga yang mencari pekerjaan, pelatihan kerja, dan bimbingan mencari lapangan kerja baik secara online dan offline di semua kabupaten dan kota di Indonesia, dimulai dari DKI Jakarta, Banten, Jabar dan Jawa Tengah.
Baca juga: Timnas Raih Runner Up di Piala AFF, Ketum PKB: Apresiasi Mereka Jangan hanya Nunggu Juara
Kedua, menurunkan beban utang pemerintah. Meskipun rasio utang dinilai masih aman, namun beban bunga utang saat ini sudah sangat besar sehingga menelan biaya sangat tinggi. Dalam APBN 2022, direncanakan pembayaran utang pemerintah sebesar Rp405 triliun lebih. Nilai tersebut terdiri dari bunga utang dalam negeri sebesar Rp393 triliun, dan bunga utang luar negeri sebesar Rp12 triliun.
“Utang BUMN akan menjadi beban utang pemerintah, karena pemerintah de facto dan de jure adalah pemilik dan pemegang saham utama BUMN-BUMN tersebut,” katanya.
Ketiga, menurunkan jumlah keluarga dan warga miskin ekstrem, yaitu kelompok warga negara yang betul-betul tidak memiliki pendapatan dan daya beli untuk bertahan hidup. Cak Imin menyebut di Jawa Tengah ada lima daerah dengan angka kemiskinan ekstrim tinggi, yakni, Banyumas, Banjarnegara, Kebumen, Pemalang dan Brebes.
”Pemerintah Presiden Jokowi telah menyadari soal ini dan meletakkan sebagai prioritas dan ukuran keberhasilan pembangunan tahun 2022. Yaitu menekan tingkat pengangguran menjadi 5,5-6,3 persen,” ucapnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: