Kategori Berita
Media Network
Kamis, 16 DESEMBER 2021 • 19:30 WIB

PKB Tawarkan Bentuk Koalisi, Begini Respon PAN dan PPP

Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid. (Instagram/@jazilulfawaid_real)

Partai Amanat Nasional (PAN) merespon ajakan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang ingin membentuk poros koalisi. Hanya saja, PAN belum memastikan koalisi ini akan berlaku hingga tahapan Pemilu 2024, karena sedang fokus membantu masyarakat.

Sekertaris Jenderal PAN Eddy Soeparno mengatakan, bahwa sekarang ini pihaknya belum intensif menjalin komunikasi dengan parpol lain dalam menyambut Pemilu 2024.

"Kami belum memikirkan hal-hal terkait menjalin koalisi atau menjalin komunikasi yang lebih intensif menuju 2024 dengan partai-partai lain," kata Eddy kepada wartawan, Kamis (16/12/2021).

Dia berujar, ada dua alasan mengapa PAN belum ingin membahas perihal koalisi di Pemilu 2024. Pertama, karena PAN masih memprioritaskan untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi covid-19. Kedua, PAN sedang melakukan konsilidasi internal secara menyeluruh.

Baca juga: NasDem Ingin Koalisi dengan Parpol yang Lanjutkan Pembangunan Era Jokowi

"Kita lakukan konsolidasi internal secara menyeluruh," ujar Eddy.

Meski demikian Eddy menekankan jika PAN akan membuka dialog dengan partai-partai lainnya. Namun untuk sekarang ini lebih difokuskan terhadap penanganan pandemi Covid-19.

"Kalau kita bicara komunikasi dialog dengan semua partai kita lakukan dialog. Dan kita terbuka dialog dengan semua partai. Tapi karena kita fokusnya saat ini penanganan covid dan konsolidasi internal, saya kira komunikasi itu kita lakukan secara berjalan aja," tegas Eddy.

Respon PPP

Sementara itu, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyambut positif ajakan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk membentuk poros alternatif di Pilpres 2024. Ketua DPP PPP Achmad Baidowi mengatakan, jika benar nantinya koalisi ini terbentuk, maka tercapai karena sama-sama partai yang memiliki latar belakang sama.

"Kami positif, siapapun yang mengajak, apalagi sesama rumpun koalisi parpol Islam, itu lebih bagus karena soliditasnya bisa tercapai," kata Baidowi di Kompleks Parlemen, Kamis (16/12/2021).

Dia pun mengingatkan perihal ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold 20%. Menurut dia, PKB, PPP, dan PAN, belum memenuhi syarat tersebut sehingga harus ditambah beberapa partai politik lainnya agar syarat terpenuhi.

"Yang penting adalah gimana poros Islam ini bisa memperoleh 20% kursi atau 25% suara dalam pemilu nanti, syarat usung capres," katanya menekankan.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan partainya siap untuk membentuk dan memimpin poros koalisi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Jazilul mengatakan, PKB ingin memimpin poros yang bakal mengusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Pilpres 2024 dengan PPP dan PAN.

“Kalau terkait dengan poros, PKB mau memimpin poros sendiri. Enggak tahu dengan cara apa, tapi saya sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu, saya berkeinginan untuk PKB memimpin poros. Mestinya PPP juga ikut karena sama-sama hijau. Tinggal nambah satu lagi, berangkat itu sudah, misalnya PAN itu sudah cukup, berangkat kita. Bismillah," ungkap Jazilul dalam siaran persnya dikutip Kamis (16/12/2021).

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

PKB Tawarkan Bentuk Koalisi, Begini Respon PAN dan PPP

Link berhasil disalin!