Kategori Berita
Media Network
Senin, 29 NOVEMBER 2021 • 16:26 WIB

Bobby Tawarkan 14 Peluang Investasi di Kota Medan: Akan Menurunkan Angka Pengangguran

Wali Kota Medan, Bobby Nasution Tawarkan 14 Peluang Investasi di Kota Medan. (foto/istimewa).

Saat membuka seminar bertajuk Medan Business & Investment Forum di Aulia Universitas Sari Mutiara Jalan Kapten Muslim Medan, Senin (29/11), Wali Kota Medan Bobby Nasution berharap agar perbaikan ekonomi dapat dilakukan. Salah satunya dengan membuka peluang investasi sehingga  banyak investor yang berinvestasi di ibukota Provinsi Sumatera Utara.  

“Dengan semakin banyak investasi yang dilakukan, tentunya semakin banyak lapangan kerja yang akan berdampak dengan menurunnya angka pengangguran kerja terbuka di Kota Medan,” kata Bobby Nasution dalam seminar yang diselenggarakan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Indonesia Japan Business Network (IJBNet) Sumut tersebut, Senin (29/11/2021).

Selanjutnya dia menyampaikan ada 14 peluang investasi yang bisa dilakukan di Kota Medan. Pertama, jelas Bobby Nasution, convention centre  karena saat ini belum ada gedung pertemuan di Kota Medan yang berkapasistas 10.000-20.000 orang. Sebagai kota modern dan terbesar ketiga di Indonesia, serta berposisi strategis dengan Malaysia, Singapura dan Thailand, ungkapnya, tentunya akan menjadi industri MICE  (Meeting, Incentive, Convention dan Exhibition) sehingga berpotensi dibidik.

Kemudian, orang nomor satu di Medan itu katakan, pengembangan waterfront city dengan memanfaatkan Danau Siobak di Kecamatan Medan Marelan yang dapat dikembangkan menjadi kawasan terpadu yang mengintegrasikan taman, wahana rekereasi dan olahraga air, apartemen dan pusat perbelanjaan. Kemudian memanfaatkan bagian selatan Pelabuhan Belawan, lahan mangrove di Belawan Sicanang serta pengembangan Belawan 1, Belawan 2 dan Belawan Bahagia menjadi kawasan perumahan dan perdagangan.

Lalu imbuhnya, pembangunan pusat ekonomi ekonomi kreatif  Kampung Kolaborasi Belawan, Kawasan Indistri Belawan serta  serta pengembangan Kebun Binatang Medan (Medan Zoo) yang memiliki lahan sekitar 30 hektar. Di samping itu, lanjutnya, pengelolaan sampah sebagai salah satu investasi dengan jumlah penduduk mencapai 2,85 juta jiwa dan  produk sampah 2.000 ton/hari.

“Kemudian investasi di sektor transportasi ramah lingkungan  guna mengatasi kemacetan yang akan bertambah parah pada masa mendatang, sehingga  diperlukan sarana transportasi massal untuk mengurangi jumlah  angkutan kota. Selain transportasi, Medan juga butuh mall pelayanan publik guna mempermudah segala urusan izin dengan merubah layanan birokrasi,” paparnya.

Di samping itu, menantu Presiden Jokowi ini juga mengungkapkan, investasi juga dapat dilakukan di sektor kesehatan dengan melakukan pengembangan Rumah Sakit Pirngadi sebagai antisipasi  banyaknya warga Sumut, terutama Kota Medan berobat ke Penang, Malaysia dan Singapura. Berdasarkan data, terangnya, rata-rata biaya pengobatan dikali jumlah penduduk yang berobat ke Malaysia tahun 2018 sebesar Rp.4.155.102.448.530.

Tidak itu saja, ungkap Bobby, pengembangan bangunan tua Warenhuis dan Jalan Hindu sebagai pusat bisnis  maupun cagar budaya tentunya butuh investor. Begitu juga dengan revitalisasi Taman Lili Suheri, pembangunan gedung parkir di bekas Perisai Plaza Jalan Pegadaian serta sejumlah lokasi yang membutuhkan tempat parkir, seperti Kesawan, Pusat Pasar, Pasar Petisah, Pasar Baru, Jalan Thamrin dan Jalan Asia. 

Yang terakhir, papar Bobby, pembangunan dan pengembangan smart city danutility yang diantaranya  sistem pengelolaan air limbah domestik terpusat (SPALD-T) skala perkotaan dan permukiman. 

“Serta pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), intalasi air minum/limbah, fasilitasi pengelolaan limbah, pengolahan sungai dan gas yang sangat berpotensi dilakukan di Kota Medan,” jelasnya seraya berharap agar forum ini dapat dilanjutkan dengan kegiatan investasi di Kota Medan sehingga tidak hanya menjadi forum dibelakang meja saja.

Pelaksanaan seminar yang dilakukan secara luring dan daring  ini, menghadirkan sejumlah  narasumber yakni Dr Inshan Fathir dari Japan External Trade Organization (JETRO) Jakarta, Mr Fumihito Yoshitsugu selaku Director of Dentsu Inc Tokyo, Mr Shigeya Aoyama  dari PT Sagami (Pengalaman Investasi di Sumut) serta Teguh Wahyudi dari Sari Raya Halal Supermarket Nagoya (Prospek Produk Makanan dan Minuman Indonesia di Jepang).

Sebelumnya, Konjen Jepang untuk Medan Mr Takonai Susumu, sangat  mengapresiasi digelarnya forum bisnis ini. Diungkapkannya, banyak perusahaan Jepang bertahun-tahun melaksanakan bisnis di Indonesia dengan nilai investasi yang cukup besar dan menyerap banyak tenaga kerja di Indonedia, termasuk Kota Medan. Oleh karenanya, ungkapnya, perusahaan Jepang telah berkontribusi mendukung perekonomian maupun pemberdayaan masyarakat di Indonesia.

"Saya berharap hubungan ekonomi yang telah terjalin selama ini cukup erat dapat terus dikembangkan lagi ke depannya," harap Mr Takonai.

Sementara Ketua DPD IJBNet Sumut  Parlindungan Purba diawal pembukaan menjelaskan, forum bisnis ini digelar untuk menindaklanjuti dukungan IJBNet terhadap Wali Kota Medan yang ingin memajukan ekonomi di kota Medan. Oleh sebab itu mantan anggota DPD RI itu berharap agar kegiatan ini digelar secara berkesinambungan. 

"Kami berharap forum ini dapat bermanfaat untuk mendorong perekonomian di kota Medan melalui investasi," ujar  Parlindungan.

Artikel Menarik Lainnya:

 

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Bobby Tawarkan 14 Peluang Investasi di Kota Medan: Akan Menurunkan Angka Pengangguran

Link berhasil disalin!