Presiden Jokowi. (Instagram/jokowi)
Di tengah percepatan pertumbuhan industri pinjaman online di Indonesia, Presiden Jokowi mengatakan hal itu diikuti dengan banyaknya tindak penipuan yang merugikan masyarakat.
"Saya mendengar masyarakat bawah yang tertipu dan terjerat bunga tinggi oleh pinjaman online (pinjol), yang ditekan dengan berbagai cara untuk mengembalikan pinjaman," ujar Jokowi, Senin (11/10).
Karenanya, Presiden meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menciptakan ekosistem pinjol yang bertanggung jawab dan punya mitigasi kuat resiko.
"Jika kita kawal secara cepat dan tepat, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi raksasa digital, setelah China dan India, dan bisa membawa kita menjadi ekonomi terbesar dunia ketujuh di 2030," katanya.
Selain itu, Presiden juga meminta OJK untuk mendorong inklusi yang dibarengi dengan literasi keuangan guna menciptakan ekosistem pembiayaan uang yang dapat diakses berbagai pihak.
"Agar kemajuan inovasi keuangan digital memberikan manfaat kepada masyarakat luas dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif," katanya.
Sebelumnya, OJK menyebut semua kalangan harus bekerja sama membasmi pinjaman online ilegal yang tengah meresahkan masyarakat.
"Pinjaman online ilegal harus kita basmi bersama karena pelaku pinjaman online ilegal membebani dan merugikan masyarakat," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: