Ternyata ada 5 lima orang yang menjadi komplotan perampok di dua toko emas Pasar Simpang Limun, Jalan Sisingamaraja, Kota Medan. Hal itu diungkapkan Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Panca Putra saat konferensi pers di Polda Sumut, Rabu (15/9/2021).
Ia juga menjelaskan aksi perampokan itu dilakukan dengan perencanaan yang begitu matang. Selain itu, ia juga membeberkan tentang identitas kelima tersangka perampokan tersebut.
Yakni, Farel (21) warga Jalan Garu I GG Manggis, Medan Amplas, Hendrik (38) warga Jalan Paluh Kemiri Lubuk Pakam. Kemudian Paul (32) warga Jalan Menteng VII gang Horas Medan Denai, Prayogi alias Bejo (26) warga Jalan Bangun Sari Lingkn II Medan Johor, dan Dian.
Dikatakannya, tersangka Hendrik tewas ditembak petugas, dikarenakan berusaha kabur dan melakukan perlawanan.
Selanjutnya, ia juga menjelaskan bahwa ide perampokan itu disampaikan oleh Hendrik kepada tersangka Dian. Lalu, Hendrik meminta Dian untuk mencari orang, guna untuk melakukan aksi perampokan tersebut.
Setelah 3 orang ditemukan, yakni Paul , Farel dan Prayogi alias bejo. Maka dipertemukan lah 3 orang ini dengan saudara Hendrik.
"Jadi, untuk ide soal lokasi Pasar Simpang Limum ini juga merupakan ide tersangka Hendrik," ucap Kapolda Sumut saat memaparkan kasus tersebut, Rabu, (15/9/2021).
"Kemudian sebelum pelaksanaan mereka melakuakn observasi. Peninjaun ke lapangan kapan itu tepat pada tanggal 25 Agustus 2021 sekitar siang hari," beber Kapolda.
Tersangka Paul, Farel, Prayogi mendatangi pasar atau pajak simpang limun melihat sasarannya menentukan dan memperhatikan toko yang akan jadi sasarannya.
"Kemudian setelah itu mereka kembali dan melaporkan hasil observasinya kepada saudara hendrik. Dan di rencanakan lah pelaksanaan kegiatan pada besok harinya," terang Kapolda.
Sebelum melakukan dari fakta yang ditemukan, katanya, hasil penyelidikan menyatakan bahwa kegiatan ini terencana dengan baik.
"Karena sebelum melakukan, mereka melakukan observasi. Ke dua mereka melakukan persiapan yang matang antara lain, seluruh pelaku menggunakan atau melapisi tangannya dengan plaster kain atau hansaplas," ujarnya.
"sehingga apa tujuannya, yakni sidik jarinya tak terlihat oleh polisi," sambungnya.
Selain itu, Kapolda Sumut menyampaikan, bahwa dua kendaraan yang dipakai komplotan perampok merupakan kendaraan hasil pencurian.
Selanjutnya, ia juga membeberkan bahwa total barang bukti emas yang dirampok pelaku sebesar 6,8 kilogram atau senilai Rp6,5 miliar.
Membahayakan Petugas Kepolisian, Satu Perampok Toko Emas Simpang Limun Tewas Ditembak
Terkuak Identitas Perampok Toko Emas Simpang Limun Medan, Ternyata Sindikat di Riau
Memilukan, Lihat Ibunya Dipukuli Preman, Anak Wanita Pedagang Pasar Gambir Tembung Trauma
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: