Kolase Foto Denny Siregar dan Muhammad Kece/Istimewa
Kembali lagi penggiat media sosial Indonesia, Denny Siregar, membuat cuitan kontroversial bagi warganet di akun Twitter miliknya. Pasalnya, ia menuliskan cuitan tentang pendapatnya soal Muhammad Kece, agar tidak dipolisikan.
"Pendapat gua sih, si Muhammad Kece gak perlu dipolisikan," tulis Denny Siregar di cuitan akun Twitter miliknya, seperti yang dikutip Indozone, Senin, (23/8/2021).
Tak hnaya itu saja, ia juga mengusulkan Muhammad Kece untuk dihadapkan berdebat dengan Yahya Waloni. Hal itu dilakukan, dia katakan, agar Muhammad Kece dan Yahya Waloni dapat disas=ksikan publik seantero raya.
"Hadapin aja debat sama Yahya Waloni. Berdua. Disaksikan publik seantero raya," katanya di cuitannya.
"Kita lihat sama2. Mana yang paling goblik diantara mereka. Biar kita bisa ketawa..," sambungnya mengatakan di cuitan akun Twitter miliknya.
Bahkan, ia juga menyampaikan di kolom komentarnya,
"Kita juga butuh hiburan...," tulisnya dengan emoji tertawa.
Kemudian, cuitan yang membuat kontrovesial tersebut pun dibanjiri komentar warganet. Seperti pemilik akun Twitter @aliwowod, yang menuliskan bahwa debat antar agama tidak ada manfaatnya.
"Debat ttg antar agama tdk ada manfaatnya justru mempertontonkan kegoblikkan bahkan memprovokasi yang kalah debat.....
Justru yang harus diangkat keanekaragam budaya dan agama yg ada di Indonesia serta saling toleransi, ini yg masih kurang di negara kita," tulis @aliwowod di kolom komentar akun Twitter Denny Siregar.
Sementara, pemilik akun Twitter @mazgres menuliskan komnetar setuju dengan yang diusulkan Denny Siregar di cuitannya.
"Ide bagus juga ini lae Regar. Saya tambahin dikit; kalo bisa mereka di tutup di ruang kaca 7 hari 7 malam diberi makan enak2. Mereka pilih makan atau debat; atau bahkan debat mereka lari ke topik makanan? Namun penonton tdk bleh panas kalo ada hina hinaan," tulisnya dengan emoji wajah menyeringai dengan mata tersenyum.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: