Seorang pemuda asal Desa Meunasah Weh Lamno, Kecamatan Jaya, Kabupaten Aceh Jaya, menderita penyakit Thalasemia sejak lahir. Pemuda tersebut bernama Marzuki, usianya saat ini 22 tahun.
Diusianya saat ini, ia hanya bisa terbaring di atas kasur karena sudah tidak sanggup lagi untuk duduk dan berjalan. Bahkan, dari cerita kakak kandungnya, Rahmi menjelaskan, saat ini kondisi semakin memburuk.
"Ia (Marzuki) sudah sejak lahir menderita penyakit Thalasemia dan kini rutin melakukan transfusi darah ke Banda Aceh sejak ia masih berusia satu tahun," katanya dengan mata berkaca-kaca, seperti yang dikutip Indozone, Selas, (10/8/2021).
Transfusi darah tersebut, katanya, dilakukan setiap 15 hari sekali. Namun saat ini, ia mengaku mengalami keterbatasan dana untuk melakukan transfusi darah. Bahkan, sudah melewati prosedur rujukan hampir seminggu.
“Hari ini sudah 26 hari, yang seharusnya transfusi darah setiap 15 hari sekali. Sekarang kami kesulitan membawa Marzuki ke Banda Aceh karena harus rujuk dulu ke rumah sakit Teuku Umar di Calang baru kemudian dibawa ke Banda Aceh,” tuturnya dengan pilu di kediamanya.
Selain itu, ia juga mengaku dirinya tidak punya uang simpanan lagi untuk membawa Marzuki berobat dengan menggunakan ambulan ke rumah sakit di Banda Aceh. Sebab, biaya yang harus dikeluarkannya terlalu besar baginya.
"Kami sudah tidak memiliki uang simpanan lagi untuk membawa Marzuki berobat ke Banda Aceh. Karena setiap kali kami bawa dia haru memakai ambulan dan untuk biaya sekali bawa ke Banda Aceh, kami harus mengeluarkan uang sebesar Rp300 ribu. Itu pun belum ongkos pulangnya,” ujarnya.
Apalagi, katanya kalau keadaan Marzuki saat ini, sudah mengalami sakit-sakitan dan tidak bisa duduk. Maka, bila membawa berobat atau melakukan transfusi darah, harus pakai ambulan untuk membawanya.
Katanya, Marzuki pun saat ini sudah tidak bisa duduk karena ada luka di kakinya dan luka itu sudah dua bulan dideritanya.
"Lukanya itu tiba-tiba seperti digigit sumut hingga sekarang sudah terkupas sendiri," tuturnya.
Dengak kondisi Marzuki seperti ini, ia dengan keluarga pun memohon agar para dermawan dapat membatu atau meringkan beban mereka.
"Kami mohon kepada para dermawan yang bisa bantu untuk meringankan beban keluarga kami," harapnya.
Seperti dikutip dari Alodokter, Thalasemia adalah kelainan darah yang diturunkan dari orang tua. Kelainan ini membuat penderitanya mengalami anemia atau kurang darah. Kurang darah yang dialami penderita thalasemia akan menimbulkan keluhan cepat lelah, mudah mengantuk, hingga sesak napas. Akibatnya, aktivitas penderita thalasemia akan terganggu.
Thalasemia perlu diwaspadai, terutama thalasemia yang berat (mayor), karena dapat menyebabkan komplikasi berupa gagal jantung, pertumbuhan terhambat, gangguan hati, hingga kematian.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: